Suara.com - Calon Wakil Presiden (Cawapres) nomor urut 3 Mahfud MD baru-baru ini kedapatan merespon cuitan Akbar Faizal yang membahas terkait privilage politisi. Dalam cuitannya, Mahfud MD mengungkapkan rindu dengan pemimpin yang mulia seperti Khulafa' al Rasyidin.
Sebelumnya, Akbar Faizal, dalam cuitannya, mengingatkan para politisi untuk menikmati hak istimewa yang mereka miliki, tetapi ia juga menyarankan agar mereka tidak merendahkan pikiran dan hati mereka sendiri.
"Jadilah politisi. Nikmati privilege atasnya. Tp jgn kau hina pikiranmu sendiri. Jgn kau remukkan hatimu sendiri. Betapa sia-sia Allah menitipkan kemuliaan itu kepadamu. Selamat malam Sahabat-sahabatku," ungkap Akbar Faizal melalui akun twitternya pada Senin (22/01/2024).
Baca Juga:
Baca Juga: Khofifah Ibaratkan Prabowo-Gibran Seperti Sayyidina Abu Bakar dan Sayyidina Ali, Alasannya Karena..
Gibran Dianggap Tak Punya Etika Saat Debat, Nikita Mirzani Ikut Ngamuk: Sudah Dua Kali Minta Maaf
Siang Dikunjungi Gibran, Ganjar Pranowo Malam-malam Datangi PT Sritex Sukoharjo, Ogah Kalah?
Mahfud MD selanjutnya merespon cuitan tersebut dengan mengungkapkan kerinduannya terhadap kepemimpinan Khulafa' al Rasyidin. Mahfud MD membagikan kisah Khalifah Abu Bakar yang rajin beribadah dan selalu menyerahkan dirinya untuk kepentingan perjuangan.
"Alangkah indahnya seandainya suatu negara dipimpin oleh orang mulia spt Khulafa' al Rasyidin. Abu Bakar, misalnya, salat dan dzikir siang malam dan selalu menyerahkan diri (dan) hartanya utk kepentingan perjuangan," ungkap Mahfud MD dikutip Suara.com, Rabu.
Baca Juga: Mahfud MD Mau Mundur dari Menkopolhukam, Anies: Monggo Saja, Itu Keputusan
Mahfud MD juga mengungkapkan kemuliaan Sayyidina Ali, yang dijuluki Babul Ilmi, sebagai sosok yang sangat menghormati kemandirian hakim.
"Sayyidina Ali pun luar biasa, sejak muda rajin beribadah, selalu berjuang bersama Rasul, cerdas shg dijuluki Babul Ilmi. Ali juga hormat pd kemandirian hakim. Ditulis dlm tinta emas sejarah, Ali sangat menghormati kemandirian hakim spt dlm kisah ketika Ali dituduh mencuri baju perang dgn tuduhan dan saksi palsu. Beliau menghormati hakim dgn tawadhu'," kata Mahfud pula.
"Kisah mulia spt ini tak boleh dicampur aduk oleh dan dengan sampah politik," lanjut Menko Polhukam.
Cuitan Mahfud MD yang menyinggung soal Khulafa' al Rasyidin diduga menyindir Khofifah Indar Parawansa.
Sebelumnya diberitakan, Khofifah Indar Parawansa, telah mengibaratkan pasangan calon presiden dan calon wakil presiden, Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka, sebagai dua sahabat Nabi Muhammad SAW, Abu Bakar ash-Shiddiq dan Ali bin Abi Thalib.
Saat ditanya oleh wartawan tentang pandangannya terhadap duet pasangan Prabowo-Gibran, Khofifah menyatakan bahwa dia melihat keduanya sebagai perpaduan antara senioritas dan keberanian generasi milenial, serupa dengan hubungan antara Sayyidina Abu Bakar dan Sayyidina Ali dalam sejarah Islam.
"Saya ambil personifikasi maaf Rosulullah ada sahabat Rosulullah yang senior Sayyidina Abu Bakar dam Sayyidina Ali yang milenial. Jadi komposisinya yang senior dan junior ada Sayyidina Abu Bakar dan Ali," kata Khofifah.
Meskipun menarik perbandingan tersebut, Khofifah menekankan bahwa hal itu tidak dimaksudkan sebagai penyetaraan mutlak, melainkan sebagai referensi terkait kepemimpinan yang mencakup aspek senioritas dan keberanian generasi muda di sekitar Rasulullah.
Reaksi netizen terhadap cuitan Mahfud MD pun tak ketinggalan. Beberapa netizen mengungkapkan keheranan mereka, bertanya apakah ini adalah curahan hati atau tanda-tanda galau dari Prof. Mahfud MD.
"Pagi prof....udah ngegas aja prof pake istilah "sampah politik"," ujar seorang netizen.
"Prof Mahfud curhat atau lagi galau pak?," kata netizen lainnya.
"Setuju pak Mahfud jangan disamakan sahabat nabi dengan sampah politik," papar netizen.