Suara.com - Calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka memiliki cita-cita untuk para santri di Indonesia. Pasangan Prabowo Subianto di Pilpres 2024 itu ingin para santri tak hanya pintar mengaji namun juga memiliki keahlian lain.
Hal ini disampaikan Gibran saat silahturahmi dengan para Bu Nyai Khos (sepuh) dan nawaning (putri-putri kiai) se-Nusantara, mengatakan bahwa ia ingin menggerakkan ekonomi santri.
“Kami ingin ini benar-benar menggerakkan ekonomi. Masalah santri, nanti akan lebih kami perhatikan lagi,” kata Gibran seperti dikutip dari Antara.
Baca Juga:
Baca Juga: Adu Lucu: Coki, Zarry Hendrik Dukung Prabowo-Gibran, David Nurbianto Cs Merapat ke AMIN
- Raffi Ahmad Puji Gibran, Nagita Slavina Melongo Tatap Suami Selvi Ananda
- Gibran Diyakini Tak Asal Pilih, Jaket Naruto Ternyata Mengandung Pesan Dalam
- Peluk Erat Anies ke Muhaimin Usai Debat Ternyata Bertepatan dengan Hari Spesial Ini
Ditambahkan Gibran, ia banyak mendengar pesan dari para Bu Nyai, seperti permasalahan keumatan hingga persoalan pondok pesantren. Gibran misalnya mendapat masukan soal perlunya Kartu Indonesia Sehat (KIS) untuk para santri, hingga usulan pertukaran santri tingkat internasional.
“Saya ingin apa yang Mas Gibran sudah lakukan di Kota Solo, bisa dilakukan juga di kota-kota lain,” ujar perwakilan Bu Nyai dari Lampung Hj. Nyai Malihah yang merupakan Pimpinan Pondok Pesantren Darussaadah.
Mendapat masukan ini, Gibran meresponnya dengan sangat positif. Ia mengatakan bahwa pihaknya telah mempersiapkan program-program keumatan, salah satunya adalah dana abadi pesantren.
“Jadi selain pintar mengaji, kami ingin para santri juga pintar perbankan syariah, cyber security (keamanan siber), dan lain-lain, agar tidak tertinggal,” harap Gibran.
Gibran lebih lanjut mengatakan agar Bu Nyai bisa mengawal program-program yang akan dijalankan, termasuk program dana abadi pesantren serta program makan siang dan susu gratis, agar berjalan sesuai tujuan.
Baca Juga: Wanita Muda yang Protes Lelucon Seksis Felix Seda di Desak Anies Dislepet Popon Kerok: Pret!
Gibran pun mengatakan bahwa terciptanya generasi emas di Indonesia tidak luput dari peran perempuan. Terlebih, kata dia, bonus demografi hanya terjadi satu kali sehingga harus dipersiapkan dengan baik.
“Generasi emas itu butuh keterlibatan para kaum perempuan. Bonus demografi ini hanya ada satu kesempatan. Kalau kita tidak mempersiapkan anak-anak kita, nanti malah bisa menjadi bencana demografi,” papar Gibran.
Sebelumnya, Gibran saat berdialog bersama di Pondok Pesantren Assidiqiyyah, Batu Ceper, Kota Tangerang pada 4 November 2023 mendengarkan berbagai keluhan dan keresahan para warga santri di pondok pesantren.
Menurutnya, di era yang sedang gencar membahas persoalan Generasi Z atau Gen Z, millenial dan lainnya saat ini, santri justru terlupakan.
“Kita sering bicara Gen Z, milenial, dan lainnya, tapi kita melupakan santri,” kata Gibran saat wawancara dengan wartawan usai dialog.
Gibran menerangkan, dalam dialog bertema ‘Gibran Mendengar, Santri Bicara’ itu, dirinya menyampaikan persoalan dana abadi pesantren dan mendorong santri agar beriringan dnegan revolusi industri 5.0.
“Makanya di awal kita menyampaikan masalah dana abadi pesantren. Lalu setelah itu kita juga menyiapkan santri-santri agar dapat menyesuaikan dengan perkembangan zaman terkini, seperti revolusi industri 5.0,” terang Gibran.