Suara.com - Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri telah berulang tahun ke-77 pada Selasa (23/1/2024). Untuk merayakannya, PDIP bakal menggelar acara perayaan.
Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto mengatakan, acara perayaan HUT untuk Megawati akan digelar secara sederhana. Tak ada kegiatan besar-besaran yang mengundang banyak orang.
"Sebagaimana tahun-tahun sebelumnya, ulang tahun Ibu Megawati diadakan secara sederhana, dan dihadiri oleh keluarga dan sahabat dekat beliau," ujar Hasto kepada wartawan, Selasa (23/4/2024).
Dalam momen ultah Megawati tersebut, nama Joko Widodo bakal menjadi sorotan publik. Pasalnya, hubungan Megawati dan Jokowi memang sedang tidak harmonis. Hubungan kedua tokoh tersebut renggang di tengah momentum Pilpres 2024 ini.Apalagi Jokowi diketahui bersebrangan dengan Megawati, setelah putra sulungnnya menjadi pasangan Capres nomor urut dua, Prabowo Subianto.
Baca Juga: Anies Beri Ucapan Ulang Tahun ke Megawati: Teruslah Menjadi Penjaga Konstitusi dan Demokrasi Bangsa
Jokowi dan keluarga absen dalam peringatan HUT PDIP k-51 tahun pada 10 Januari lalu.
Hasto menjelaskan, seluruh anggota dan kader lartai ikut merayakan ultah yang dibalut oleh kegiatan kebudayaan yang dilakukan secara daring melalui channel Badan Kebudayaan Nasional PDI Perjuangan.
“Seluruh jajaran Partai ikut bergembira dan ungkapan syukur dilakukan dengan membagi tumpeng untuk rakyat," ungkapnya.
"Di beberapa wilayah dilakukan penghijauan sebagai bagian merawat pertiwi yang menjadi tradisi keseharian Ibu Megawati yang dikenal suka tanaman, dan selalu merawat lingkungan hidup termasuk menjadi Ketua Yayasan Kebun Raya Indonesia," tambahnya menjelaskan.
Dalam peringatan ulang tahun tersebut banyak ucapan melalui video yang dikirimkan ke Sekjen DPP PDI Perjuangan.
Baca Juga: HUT ke-77, Anies Puji Megawati saat Presiden: Pemilu Berjalan Netral, Bahkan Bukan jadi Pemenang
“Ucapan ultah melalui video akan ditayangkan dalam channel Badan Kebudayaan Partai. Banyak yang mengapresiasi Ibu Megawati karena keteguhan dalam prinsip guna menjaga demokrasi," jelasnya.
Apalagi, Megawati disebutnya selalu komitmen menolak perpanjangan jabatan presiden yang berujung pada konsekuensi tersendiri.
"Namun kokohnya Ibu Mega terhadap konstitusi itulah yang menjadikan Beliau tampil sebagai penjaga demokrasi," pungkasnya.