3 Tahun Tidur di Warung, Kesaksian Rekan Sebelum Keluarga Iriyanto Tewas Tertimpa Tembok SPBU Pertamina

Senin, 22 Januari 2024 | 17:25 WIB
3 Tahun Tidur di Warung, Kesaksian Rekan Sebelum Keluarga Iriyanto Tewas Tertimpa Tembok SPBU Pertamina
3 Tahun Tidur di Warung, Kesaksian Rekan Sebelum Keluarga Iriyanto Tewas Tertimpa Tembok SPBU Pertamina. (Suara.com/Faqih)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Nasib pria lansia bernama Doni (74) ternyata masih beruntung. Padahal, beberapa menit sebelum tragedi tembok SPBU Pertamina di kawasan Tebet roboh pada Minggu (21/1/2024) kemarin. Doni sempat meriung dengan keluarga Samedi Iriyanto yang tewas tertimpa reruntuhan tembok tersebut.

Doni mengaku sempat ngobrol bareng Iriyanto di warung miliknya yang lokasinya tepat di samping tembok SPBU tersebut. Robohnya tembok yang menewaskan satu keluarga itu terjadi sesaat Doni pulang ke rumah.

Kabar duka itu didengar Doni ketika sudah berada di rumah. Saking tidak percaya, Doni bahkan memaki orang yang memberikan kabar tersebut.

“Pas saya bilang mau pulang sebelum jam 12.00-an WIB, sekitar beberapa menit setelahnya, saya ditelepon temboknya roboh,” kata Doni saat dikonfirmasi, Senin (22/1/2024).

Baca Juga: Satu Keluarga Tewas, Kapolsek Tebet Sebut Pengelola SPBU Pertamina Hiraukan Curhatan Korban soal Tembok

Diketahui, setelah menjual rumahnya Iriyanto dengan istrinya sudah sejak 3 tahun lalu tinggal di warung semi permanen yang juga menjadi tempatnya berdagang.

Penampakan tembok SPBU Pertima di Tebet yang menewaskan satu keluarga. (Suara.com/Faqih)
Penampakan tembok SPBU Pertima di Tebet yang menewaskan satu keluarga. (Suara.com/Faqih)

Doni mengaku, sempat ingin menempatkan Iriyanto dan istrinya di sebuah indekos, namun takdir berkata lain.

“Mereka tinggal di situ sudah sekitar tiga tahun, di tenda. Daripada tidur di situ, mau saya carikan kosan. Mau saya bawa. Eh, namanya sudah takdir, jadinya begitu (meninggal),” jelas Doni.

Doni mengatakan, dalam kesehariannya korban berjualan Gado-gado di lokasi dengan membuka tenda terpal, namun setelah selesai berdagang tenda tersebut dilipat.

Namun meski demikian, Iriyanto dan istrinya tetap ada di tempatnya berjualan. Lantaran jika malam tiba, ia tidur di antara gerobak dan beralaskan bangku.

Baca Juga: Kasus Tembok SPBU Tebet Makan Korban Satu Keluarga, Tim Puslabfor Turun Tangan ke TKP

“Mereka dagang juga di situ. Kalau dagangannya tutup, tendanya ditutup dan mereka tidur di situ. Mereka sudah lama menghuni di sini, dari tahun 1970-an,” katanya.

Petugas Damkar mengevakuasi korban tembok runtuh di Tebet, Minggu (21/1/2024). (Dok. Damkar)
Petugas Damkar mengevakuasi korban tembok runtuh di Tebet, Minggu (21/1/2024). (Dok. Damkar)

“Cuma baru tinggal di tenda itu sekitar tiga atau empat tahun. Rumahnya dijual, terus pindah-pindah kontrakan. Enggak ada uang, jadinya tinggal di tenda,” tambahnya.

Doni mengaku, jika saat peristiwa itu terjadi angin di lokasi dalam keadaan biasa saja. Tidak ada angin yang bertiup ektrim yang disebutkan menjadi penyebab robohnya tembok.

“Posisi siang itu angin enggak kencang, saya juga enggak ngerti. Tiba-tiba ambruk saja,” tandasnya.

Sekeluarga Tewas Tertimpa Tembok 

Sebelumnnya, satu keluarga tewas tertimpa reruntuhan tembok SPBU Pertamina di Jalan Dr Supomo, Tebet, Jakarta Selatan, Minggu (21/1/2024) kemarin. Ketiga korban tewas adalah Samedi Iriyanto (ayah), Thio Tjnnio (istri), dan Ami Kusuma Dewi (anak).

Sementara korban lainnya yakni Muhammad Febian (8) yang mengalami luka-luka kini dirawat intensif di RSUD Tebet.

Roboh Diterpa Angin

Berdasarkan hasil pemeriksaan sementara, pihak BPBD DKI Jakarta menyebut, jika tembok sepanjang 30 meter dengan ketinggian 6 meter ini roboh akibat terpaan angin besar.

Puslabfor melakukan olah TKP terkait satu keluarga tewas tertimpa temboh roboh di SPBU Tebet, Jaksel
Puslabfor melakukan olah TKP terkait satu keluarga tewas tertimpa temboh roboh di SPBU Tebet, Jaksel

Sebelum diterpa angin, tembok tersebut sudah dalam kondisi miring dan ada keretakan di beberapa bagian.

Saat ini petugas masih mendalami penyebab pasti robohnya tembok yang menewaskan satu keluarga tersebut.

Puslabfor Turun Tangan

Kasus tewasnya satu keluarga karena tertimpa tembok runtuh SPBU Tebet itu kini sedang diselidiki polisi.

Puslabfor melakukan olah TKP terkait satu keluarga tewas tertimpa temboh roboh di SPBU Tebet, Jaksel
Siang tadi, tim Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Polri melakukan olah TKP atas kasus tembok roboh yang menewaskan satu keluarga.

Pantauan Suara.com, ada 3 personel Puslabfor yang diterjunkan. Mereka melakukan pengecekan terhapa bahan material bangunan seperti tiang penyanggah atau cakar ayam, dan batu yang dipergunakan untuk pagar.

Selain mengukur kontur dan material bangunan, mereka juga mengukur ketebalan besi tiang penyanggah

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI