Serba-serbi Green Inflation, Pertanyaan Gibran Bikin Mahfud MD Gagal Paham

Rifan Aditya Suara.Com
Senin, 22 Januari 2024 | 15:27 WIB
Serba-serbi Green Inflation, Pertanyaan Gibran Bikin Mahfud MD Gagal Paham
Tangkapan layar Mahfud MD, Muhaimin Iskandar, Gibran Raka saat debat cawapres yang digelar di JCC, Minggu (21/01/2024) (YouTube/KPU RI)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Debat Calon Wakil Presiden (Cawapres) 2024 digelar pada Minggu (21/1/2024). Sebagai salah satu topik yang hangat dibicarakan hingga kini yaitu Green Inflation atau inflasi hijau. Mungkin banyak yang belum tahu serba-serbi Green Inflation ini

Green Inflation menjadi pertanyaan yang dilontarkan oleh Cawapres nomor 2, Gibran Rakabuming Raka kepada Cawapres nomor urut 3, Mahfud MD. Putra sulung Presiden Joko Widodo itu bertanya terkait bagaimana cara untuk mengatasi green inflation. 

Pertanyaan tersebut langsung ditanggapi oleh Mahfud MD, bahwa untuk menangani green inflation sama dengan ketika menjalankan ekonomi hijau dimana proses pemanfaatan produk ekonomi dapat dimanfaatkan dengan didaur ulang dan bukan dibuang.

Gibran menilai jawaban Mahfud justru menjelaskan soal ekonomi hijau, bukan soal green inflation. Lantas apa itu green inflation, berikut penjelasannya. 

Baca Juga: Soal 'Ulah' Gibran di Debat Cawapres, Ganjar Minta Orang Lain Menilai: Saya Ada Konfliknya

Serba Serbi Green Inflation

Dilansir dari Euronews, green inflation merupakan kenaikan harga barang yang diakibatkan oleh kebijakan lingkungan yang dibuat demi mengusung transisi menuju energi hijau. Ketika dilakukan transisi dari energi fosil ke energi terbarukan, akan ada peningkatan permintaan pasar sehingga harga pasaran akan naik sesuai dengan supply barang yang tersedia.

Dalam dunia pasar, secara umum green inflation berarti kontribusi kebijakan lingkungan terhadap biaya penyediaan barang dan jasa yang dilanjutkan melalui rantai pasokan ke harga konsumen. Saat pemerintah terus menerus melakukan perubahan transisi energi ke energi terbarukan, maka akan ada kenaikan harga pada beberapa komoditi. Seperti pada komoditi export timah, nikel, bauksit hingga tembaga. 

Pada tahun ini, harga logam seperti timah, aluminum, tembaga, nikel-kobalt telah meningkat hingga mencapai angka 91 persen. Sementara, logam-logam tersebut termasuk dalam teknologi bagian dari transisi energi ke energi terbarukan.

Hal ini tentu berdampak pada meningkatnya biaya produksi, sehingga untuk memberikan kompensasi harga, maka harga jadi dan proses transportasi akan dinaikan. 

Baca Juga: Gibran Refleks Bantu Petugas KPU yang Jatuh di Panggung Debat Cawapres, Tuai Pujian: Bukan Gimmick

Peristiwa tersebut, dinilai akan berpengaruh pada inflasi global yang ditargetkan dapat mencapai 2 persen per tahun yang merupakan nilai wajar.

Salah satu contoh dari green inflation adalah kebijakan pajak karbon yang masuk akal dari sudut pandang lingkungan hidup. Namun ternyata dapat menyebabkan harga bahan bakar naik. 

Seperti yang dikatakan Gibran, hal itu memicu gerakan protes Rompi Kuning di Prancis pada tahun 2018 silam. Gibran pun merasa jawaban Mahfud MD atas pertanyaan Green Inflation tidak relevan hingga membuat heboh suasa debat cawapres 2024.. 

Kontributor : Rishna Maulina Pratama

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI