CEK FAKTA: Mahfud MD Sebut Food Estate Proyek Gagal Dan Merusak Lingkungan, Benarkah?

Bangun Santoso Suara.Com
Minggu, 21 Januari 2024 | 21:03 WIB
CEK FAKTA: Mahfud MD Sebut Food Estate Proyek Gagal Dan Merusak Lingkungan, Benarkah?
Calon Wakil Presiden (Cawapres) nomor urut tiga, Mahfud MD menyampaikan pemaparan saat Debat Capres-Cawapres keempat di JCC Senayan, Jakarta, Minggu (21/1/2024). [Suara.com/Alfian Winanto]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Dalam penyampaian visi dan misi di debat cawapres, calon wakil presiden nomor urut 03, Mahfud MD mengatakan, bahwa program food estate gagal. Hal itu ia sampaikan saat debat cawapres yang digelar di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Minggu (21/1/2024) malam.

Diketahui, Food Estate adalah konsep pengembangan pangan terintegrasi yang meliputi pertanian, perkebunan, dan peternakan di sebuah kawasan. Program ini termasuk salah satu Program Strategis Nasional (PSN) 2020-2024.

Menurut Mahfud, dalam proyek Food Estate, pemerintah tak terlihat melakukan langkah-langkah untuk menjaga kelestarian lingkungan.

“Maka kami punya program petani, di laut jaya, nelayan sejahtera. jangan seperti food estate yang gagal dan merusak lingkungan, yang bener aja, rugi dong kita,” kata Mahfud Md.

Lantas bagaimana faktanya terkait program Food Estate ini?

Dosen Program Studi Hubungan Internasional Universitas Islam Indonesia (UII) Masitoh Nur Rohmah mengatakan, pernyataan Mahfud MD tersebut adalah benar.

Menurutnya, food estate yang dilaksanakan mulai 2020 di Kalimantan Tengah dengan luas 30.000 hektare dari bekas proyek lahan gambut dapat dinyatakan gagal karena berbagai faktor:

Pertama, terjadi pemaksaan perubahan pola tanam yang mengakibatkan gagal panen serta hasil produksi yang tidak maksimal untuk periode selanjutnya.

Kedua, masih gagalnya implementasi kegiatan skema ekstensifikasi di kawasan pertanian yang tidak berjalan maksimal.

Baca Juga: CEK FAKTA: Gus Muhaimin Sebut Anggaran Sektor Iklim Di Bawah Sektor Lain, Benarkah?

Ketiga, pembukaan lahan yang dilakukan oleh pemerintah masih belum siap untuk ditanam karena masih banyak kayu dan akar yang tidak dibersihkan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI