Suara.com - Calon wakil presiden atau cawapres nomor urut 3, Mahfud MD mengungkapkan jika selama 10 tahun terakhir telah terjadi deforestasi 12,5 hektar (Ha).
Padahal kata Mahfud, hutan Indonesia jauh lebih luas dari Korea Selatan. "Lalu luasan itu, 23 kali luasnya pulau Madura," ujarnya di debat Pilpres, Minggu (21/1/2023).
Dia pun mengkritik jika tidak cukup mengenai pencabutan IUP seperti halnya solusi yang disebut sebagai cawapres nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka.
"Cabut siup? ya itu banyak mafianya saya sudah mengirim tim ke lapangan. Bahkan ditolak sudah putusan Mahkamah Agung,"ujar Mahfud MD.
Bahkan mantan ketua MK ini pun mengungkapkan jika saat kunjungan ke KPK seminggu lalu mengatakan untuk pertambangan di Indonesia itu banyak sekali yang ilegal sekaligus dibacking oleh aparat-aparat dan pejabat,
Mahfud awalnya mengungkapkan sangat pentingnya isu lingkungan yang akan menentukan masa depan Negara Kesatuan Republik Indonesia dan bangsa Indonesia yaitu Tuhan manusia dan alam di dalam kearifan lokal.
"Saya sudah Sudah biasa melakukan langkah-langkah untuk memberikan perlindungan atas lingkungan hidup agar Lestari bahkan konstitusi kita juga menyatakan bahwa sumber daya alam itu harus dikelola dan digunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat saudara sumber daya alam kita sangat kaya tapi pangan belum berdaulat,"ujarnya dalam program paslon nomor 3.
"Petani makin sedikit lahan pertanian semakin sedikit tapi subsidi suku makin besar pasti ada yang salah petaninya sedikit lahannya sedikit konsumsi pupuk naik setiap tahun naik pasti ada yang salah."ucapnya.
Mahfud pun mengungkapkan jika investor masuk industrialisasi terjadi kerusakan lingkungan.
"Rakyat menderita kemudian sumber daya alam menjadi sumber sengketa di antara rakyat dengan rakyat antara pemerintah dengan pemerintah telah terjadi kerusakan di bumi karena tingkah laku manusia di darat dan di laut ini,"ucapnya.