Kritik Tajam Mahfud Soal Food Estate di Debat Pilpres, Ungkit Keberhasilan Jadi Ketua MK

Tasmalinda Suara.Com
Minggu, 21 Januari 2024 | 19:52 WIB
Kritik Tajam Mahfud Soal Food Estate di Debat Pilpres, Ungkit Keberhasilan Jadi Ketua MK
Ganjar-Mahfud MD pakai kemeja pecinta alam saat debat capres keempat. Youtube (KPU RI)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Calon Wakil Presiden atau Capres nomor urut 3, Mahfud MD kembali mengkritik pemerintahan Jokowi saat ini. Dengan tema mengenai lingkungan hidup, mantan Ketua MK ini melontarkan kritik keras pada program food estate.

"Jangan seperti Food Estate sekarang ini (minim manfaat)," ujar Mahfud membandingkan program yang akan diusungnya bersama Ganjar Pranowo ketika terpilih menjadi pemimpin 2024 nantinya.

Dalam paparannya, Mahfud mengungkapkan jika Indonesia sebenarnya sudah punya keunggulan sumber daya alam (SDA). Sayangnya pengelolaan SDA sangat tidak maksimal saat ini.

"Karena itu, kami Petani bangga bertani, nelayan sejahteraan. Saya tidak melihat langkah-langkah yang diperlukan dalam mewujudkan program ini," sambung Mahfud.

Disebutkan Mahfud jika saat ini pangan Indonesia belum berdaulat. Berdasarkan datannya lahan pertanian yang makin menyempit namun mengapa subsidi pupuk malah makin besar di keluarkan pemerintah.

"Tentu pasti ada yang salah" ujar Mahfud yakin.

Dia pun menyinggung mengenai kerusakan lingkungan yang terjadi saat ini. Mahfud menyebut jika udara makin meracuni paru-paru.

"Industrialisasi masuk membuat rakyat makin menderita, SDA malah menjadi sumber konflik antar warga, Pemerintah dan warga," ujar Mahfud yang mengutip ayat suci Alquran mengenai kerusakan lingkungan yang bersumber dari keserakahan manusia.

Karena itu, ia mengungkapkan diperlukannya dua hal dalam menjaga lingkungan hidup saat ini, yakni kotmitmen dan keberanian,

"Saaat menjadi ketua MK, saya sudah mengatakan apa-apa SDA ada 4 hal yang diperlukan yakni SDA harus ada pemanfaatan, pemerataan, partisipasi masyarakat, penghormatan pada kearifan lokal," sambung Mahfud.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI