PBB: Kehancuran Gaza Akibat Serangan Israel Terburuk Sepanjang Sejarah

M Nurhadi Suara.Com
Minggu, 21 Januari 2024 | 11:30 WIB
PBB: Kehancuran Gaza Akibat Serangan Israel Terburuk Sepanjang Sejarah
Warga Palestina yang terluka dan dievakuasi dari Rumah Sakit Indonesia menerima perawatan di Rumah Sakit Al-Nasser di Kota Khan Yunis, Selatan Palestina, Senin (20/11/2023). [Suara.com/Alfian Winanto]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres, menyatakan pada Sabtu (20/1) bahwa kehancuran di Gaza merupakan kejadian yang belum pernah terjadi sebelumnya, dan penting bagi semua pihak untuk mengakui hak rakyat Palestina memiliki negara.

Dalam pidatonya di Konferensi Tingkat Tinggi Gerakan Non-Blok (GNB) ke-19 di Kampala, Guterres menegaskan bahwa penolakan terhadap solusi dua negara untuk Israel dan Palestina, serta penolakan hak berdaulat bagi rakyat Palestina, merupakan hal yang tidak dapat diterima.

“Selamanya ini akan memperpanjang konflik yang sudah menjadi ancaman besar untuk perdamaian dan keamanan global, memperburuk polarisasi serta memperkuat ekstremis di mana pun,” kata dia, dikutip dari Anadolu via Antara.

“KTT tahun ini berlangsung di tengah perpecahan yang mendalam, hak asasi manusia, hukum internasional, Konvensi Jenewa dan Piagam PBB dilanggar dengan impunitas. Saya tidak akan berhenti menyerukan gencatan senjata kemanusiaan dan pembebasan semua sandera tanpa syarat segera,” sambung dia.

Baca Juga: Misi Kemanusian ke Palestina Cukup Berbahaya, Prabowo Pesan Ini ke Kru KRI dr. Radjiman

“Kehancuran besar-besaran di Gaza dan jumlah korban sipil dalam waktu singkat benar-benar belum pernah terjadi sebelumnya selama saya menjabat,” kata Guterres seraya mengatakan bahwa PBB juga terkena imbas karena 152 staf terbunuh.

Serangan Israel sejak 7 Oktober lalu menewaskan hampir 25.000 orang, selain menyebabkan pengungsian massal, kehancuran serta krisis makanan, air dan obat-obatan.

Guterres menyampaikan bahwa saat ini penduduk di Gaza mengalami penderitaan tidak hanya akibat serangan bom dan peluru, tetapi juga karena kekurangan pangan dan air bersih. Belum lagi, fasilitas kesehatan kekurangan obat-obatan dan pasokan listrik terputus di daerah tersebut.

“Meskipun lembaga-lembaga kemanusiaan berupaya maksimal untuk mengirimkan bantuan, mereka terus menghadapi tantangan serangan bom dan situasi berbahaya setiap harinya, terbatasnya akses karena kerusakan jalan dan gangguan komunikasi,” ucapnya.

“Kami melihat keselarasan antara prinsip-prinsip Piagam PBB dan prinsip-prinsip Gerakan Non-Blok di Bandung. Peran Anda di PBB memiliki signifikansi yang besar.”

Baca Juga: Penasehat PM Israel Sebut Hamas Tak Terkalahkan, Netanyahu dan Menhan Terpecah

Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, menyatakan penolakan terhadap gagasan pembentukan negara Palestina dalam skenario pasca-perang.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI