Unggah Tulisan Soal Orang Tersandera, Mahfud MD Sindir Kondisi Sri Mulyani?

Sabtu, 20 Januari 2024 | 06:00 WIB
Unggah Tulisan Soal Orang Tersandera, Mahfud MD Sindir Kondisi Sri Mulyani?
Menkopolhukam Mahfud MD dan Menteri Keuangan Sri Mulyani. [Suara.com/dok]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Isu Menteri Keuangan Sri Mulyani akan mundur dari kabinet pemerintahan Jokowi santer berhembus dalam beberapa hari terakhir

Kabar itu pertama kali muncul setelah ekonom senior, Faisal Basri dalam sebuah acara diskusi di Jakarta menyebut Sri Mulyani adalah menteri yang secara moral paling siap untuk mundur dari kabinet.

Selain Sri Mulyani, Faisal juga menyebut Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono siap mundur.

Baca Juga:

Baca Juga: Maruarar Sirait Belum Kepikiran Masuk Partai Lagi Usai Cabut dari PDI Perjuangan

Fakta Masjid Ibu Anies Baswedan di Sorong, Dibangun di Atas Darah Pejuang Palestina

Soal Kabid Disdik Medan Arahkan Pilih Prabowo, Jubir Darat Timnas AMIN: Bawaslu Harus Panggil Andy dan Bobby Nasution

Menurut Faisal, menteri dari kalangan teknokrat siap mundur karena isu dukungan Presiden dalam pilpres.

Meski isu itu sudah dibantah langsung Sri Mulyani, namun isu itu menjadi perbincangan di kalangan masyarakat maupun politikus.

Bahkan Menkopolhukan Mahfud MD mengunggah tulisan di akun X @mohmahfudmd yang berisikan tentang orang tang tersandera.

Baca Juga: Nyatakan Dukungan, Maruarar Yakin yang Bisa Melanjutkan Hal Baik Jokowi Adalah Prabowo Bukan Ganjar

Dalam unggahannya itu, Mahfud berpetuah pentingnya menjadi manusia yang merdeka, jangan menjadi manusia yang tersandera karena kesalahan pihak lain.

Menurut cawapres nomor urut 03 itu, orang yang tersandaera itu telah kehilangan kemerdekaannya.

"Jadilah orang merdeka, jangan jadi orang tersandera karena kesalahan yang dilakukannya. Orang tersandera itu kehilangan kemerdekaan, hidupnya dikendalikan oleh kekuatan di luar dirinya," tulis Mahfud, dikutip Suara.com, Sabtu (20/1/2024).

Baca Juga:

Babak Baru Kasus Korupsi LNG, KPK Segera Seret Eks Dirut Pertamina Karen ke Pengadilan

Beda Kaesang Panco dengan Jokowi Dibanding Alam Ganjar Diskusi Industri Kreatif dengan Ganjar, Mana yang Lebih Berbobot

Meski tak menyinggung langsung, namun tak sedikit warganet yang menilai unggahan itu sebagai bentuk sindiran untuk Sri Mulyani.

"Berarti bu Sri Mulyani sama Pak Bas bener donk mundur dari kabinet..?," tulis akun @BonnyPopeye.

"Udah benar, mending mundur daripada dukung nepotisme yg merusak demokrasi," timpal @TeguhJatmi18028.

Namun, banyak warganet yang menilai jika Sri Mulyani tak mungkin mundur sebagai menteri. Mengingat Sri Mulyani menteri berlatar-belakang seorang profesional, bukan dari partai politik.

"Jeng Sri dan Pak Bas kan profesional bukan dr partai, kalo dr partai selain nomor 2 harusnya mundur sih," tulis @SAsuhan23391.

"Nggak mungkin banget dong menteri berintegritas seperti mereka dukung dinasti politiknya presiden," tambah @RananjaPalevi.

Isu mundur itu awalnya dihembuskan oleh ekonom senior Faisal Basri.

Dalam sebuah acara diskusi, Faisal mengungkap, Sri Mulyani dibujuk mundur dari jabatannya saat ini sebagai Menteri Keuangan.

Bukan hanya Sri Mulyani, Faisal juga membujuk Menteri PUPR Basuki Hadimuljono untuk menarik diri dari Kabinet Indonesia Maju.

Ajakan mundur tersebut imbas dari adanya dukungan Presiden Joko Widodo atau Jokowi terhadap capres-cawapres nomor urut 2, Prabowo-Gibran di Pilpres 2024.

"Ayo sama-sama kita bujuk Bu Sri Mulyani, Pak Basuki, dan beberapa menteri lagi untuk mundur. Itu efeknya dahsyat. Secara moral, saya dengar Bu Sri Mulyani paling siap untuk mundur. Pramono Anung (sekretaris kabinet) sudah gagap. Kan PDI (PDI Perjuangan) belain Jokowi terus, pusing," klaim Faisal dalam Political Economic Outlook 2024 di Tebet, Jakarta.

"Katanya nunggu momentum, mudah-mudahan momentum ini segera insyaallah jadi pemicu yang dahsyat, seperti Pak Ginandjar (Menteri Koordinator Bidang Ekonomi, Keuangan, dan Industri Ginandjar Kartasasmita) dan 13 menteri lainnya mundur di zaman Pak Harto (Presiden Soeharto)," sambungnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI