Suara.com - Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto, angkat bicara menanggapi adanya 150 kader organisasi sayap PDIP yakni Taruna Merah Putih (TMP) Kabupaten Majalengka, Jawa Barat yang memilih mundur menyusul hengkangnya Maruarar Sirait dari partai.
Hasto menilai, TMP hanya lah organisasi sayap yang diisi oleh para pemuda. Menurutnya, jika ada yang tidak loyal itu merupakan bagian dari dinamika.
"Sehingga ketika di dalam bagian dalam proses itu ada yang mundur, ada yang tidak loyal itu adalah hal yang biasa, dinamika partai," kata Hasto dikutip Kamis (18/1/2024).
Baca Juga:
Baca Juga: Terungkap! Pinka Haprani Ternyata Pernah Dititipkan ke Gibran, Tapi Gagal Karena Masalah Ini
Fakta Masjid Ibu Anies Baswedan di Sorong, Dibangun di Atas Darah Pejuang Palestina
Makin Panas! Timnas AMIN Minta Gus Ipul Mundur Dari PBNU
Fantastik! Pendukung Anies Baswedan Kumpulkan Rp200 Juta dalam Penggalangan Termin 1
Menurutnya, PDIP sudah terbiasa menghadapi berbagai dinamika, namun tetap kuat dan solid.
"Partai selalu menghadapi berbagai dinamika tetapi selama partai tetap kokoh, turun ke bawah membela wong cilik, melakukan kaderisasi, sekolah partai, teruji bahwa PDI Perjuangan semakin survive justru karena konsolidasi kader yang dilakukan," tuturnya.
Baca Juga: Terungkap Alasan Ganjar Pranowo Menolak jadi Capres Prabowo Subianto, Terlalu Percaya Diri?
Ia lantas mencontohkan sejumlah kader PDIP memilih hengkang juga dari partai, namun PDIP tetap kokoh dan solid.
"Dulu juga pernah ada beberapa Pak Laksamana Sukardi, Pak Roy B. B. Janis almarhum dan sebagainya. Terbukti partai tetap kokoh berdiri," tuturnya.
Untuk diketahui, 150 TMP Majalengka memilih mengundurkan diri pada Selasa (16/1) mengikuti Maruarar Sirait yang memilih mundur dari partai berlambang Banteng tersebut.
Maruarar sendiri diketahui sebelumnya pernah menjabat sebagai Ketua DPP TMP.
Pengunduran diri 150 kader TMP Majalengka itu dilakukan kala mereka mendagangi Sekretariat DPC PDIP Kabupaten Majalengka.