Suara.com - Cuitan Wakil Ketua TKN Prabowo-Gibran, Raja Juli di akun Twitter miliknya @RajaJuliAntoni bikin gaduh. Pasalnya cuitan Raja Juli ini dianggap pendukung paslon nomor 1 sebagai bentuk serangan kepada Anies Baswedan.
Dalam cuitannya, Raja Juli mengkampanyekan untuk Pilpres 2024 bisa berlangsung satu putaran dengan narasi menyindir Anies serta Ganjar.
"Pilih Ganjar, dapat Anies, Mau?" cuit Raja disertai dengan tagar #SekaliPutaranSaja," seperti dikutip, Rabu (17/1).
Pada cuitannya itu, Raja juga unggah foto Anies saat masa Pilkada DKI Jakarta 2017. Di foto itu, tampak Anies berposes oke oce yang sempat viral beberapa tahun lalu.
Baca Juga:
Baca Juga: Debat Keempat Pilpres 2024, Anies Baswedan: Cak Imin Tak Perlu Dimentori, Sudah Siap untuk Debat
Tarik Suara Anak-anak Muda, Ganjar Iming-imingin Ini ke Kalangan Milenial hingga Gen Z
Kutuk Penurunan Paksa Videotron Aniesbubble Di Bekasi, Timnas AMIN: Kuat Dugaan Dilakukan Penguasa!
Sontak saja cuitan dari Raja Juli ini mendapat respon negatif dari sejumlah pengguna Twitter. Sejumlah akun Twitter bahkan mengunggah lagi cuitan lama Raja Juli yang menyerang Prabowo pada Pilpres 2019.
"Bung @RajaJuliAntoni ,Coba anda kilas balik ke belakang ttg Prabowo. Ucapan2 atau pernyataan2 anda tentang Prabowo itu bertaburan jejak digitalnya,lalu sekarang anda dukung Prabowo setelah menghujatnya ? Wamen oh Wamen," sindir akun @hmf***
"Katanya partai anak muda, tapi memenya kaya bikinan bapak gue," sambung akun lainnya.
"Gaji Kamu dan fasilitas kamu dibayar pakai uang rakyat mas. Yah walaupun jabatan kamu itu hadiah dari majikan kamu ya?" tambah akun @buk***
Bahkan ada netizen yang kemudian menyindir Raja Juli soal baliho partainya, PSI yang disebut ngerusak mata, "Balihomu ngerusak mata orang Riau lek," cuit akun @stri***
Sebelumnya, Raja Juli yang juga Sekjen PSI mengatakan bahwa partainya sudah melaporkan pengeluaran dana kampanye kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU) sesuai dengan tenggat waktu yang telah ditetapkan.
Dana kampanye PSI sempat menjadi perbincangan hangat setelah KPU merilis rincian total penerimaan dan pengeluaran dalam laporan awal dana kampanye (LADK) semua partai politik nasional peserta Pemilu 2024 pada 9 Januari lalu.
PSI tercatat sebagai partai politik dengan pengeluaran terkecil, yakni Rp180 ribu, sedangkan total penerimaannya Rp2 miliar.
Raja Juli mengatakan bahwa angka yang diinput itu bukan yang sesungguhnya, dan PSI sebetulnya sama sekali belum melaporkan dana kampanye lantaran laporan dari daerah yang belum lengkap.
“Rp180 ribu itu biaya bank, sekarang sudah dimasukkan kemarin Jumat (12/1) dan tunggu saja pengumuman dari KPU,” kata dia kepada wartawan di sela-sela kampanye PSI di Yogyakarta.