Suara.com - PT Transportasi Jakarta (TransJakarta) mengakui pemasangan stiker imbauan Pemilu damai dengan wajah Penjabat (Pj) Gubernur DKI Heru Budi di sejumlah halte menggunakan slot iklan. Namun, Transjakarta ternyata tak mendapatkan pemasukan dari iklan tersebut.
Hal ini disampaikan Direktur Utama PT TransJakarta, Welfizon Yuza. Menurutnya iklan tersebut merupakan bagian dari layanan masyarakat yang dilakukan Transjakarta selaku salah satu Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) di masa Pemilu ini.
"Jadi tidak berarti, ada pembayaran dari Pemrov, enggak ya. Jadi itu pesan layanan masyarakat," ujar Welfizon kepada wartawan, Rabu (17/1/2024).
Ia menjelaskan, dalam pemasangan iklan di TransJakarta, ada yang bersifat komersil dan non-komersil seperti layanan masyarakat. Biasanya, iklan non-komersil hanya memiliki kuota 30 persen dari keseluruhan stok iklan.
"Sesuai aturan pun sebenarnya surat iklan itu 30 persen harus digunakan untuk layanan masyarakat," jelasnya.
"Nah ini kan sebenernya sebagai pesan layanan masyarakat untuk bisa mengimbau warga agar bisa menjalankan pemilu dengan damai," tambahnya.
Lebih lanjut, ia tak mempersoalkan soal permintaan pemasangan iklan ini karena memang pemerintah daerah sudah sewajarnya turut berpartisipasi menciptakan Pemilu yang aman dan damai.
Ia juga tak menilai ada yang salah seperti merusak estetika dari iklan pesanan Pemprov DKI yang berwajah Heru tersebut.
"Jadi menurut kami itu hal yang wajar untuk kita bisa sebagai pimpinan daerah untuk mengajak semua masyarakat untuk bisa menjaga situasi yang aman dan kondusif untuk menyambut pesta demokrasi," pungkasnya.
Baca Juga: Catat! Penumpang TransJakarta Boleh Pakai Atribut Pemilu, tapi Dilarang Begini
Foto Heru Tuai Protes