Suara.com - Mantan Kepada Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal (Purn) Dudung Abdurrachman di podcast Deddy Corbuzier menegaskan sikap pribadinya di tengah suasana politik saat ini.
Dudung mengatakan bahwa sebagai jenderal bintang empat, ia melihat di situasi politik seperti sekarang, sebagai patriot dirinya tergerak untuk nantinya akan terjun ke partai politik.
"Kok seperti ini (situasi politik sekarang), menurut saya kan. Dan memang hanya bintang empat, selesai begitu saja, berkontribusi kepada bangsa dan negara ini kalau kita tidak masuk ke dunia politik, tidak mungkin, kan salurannya tidak ada" kata Dudung.
Baca Juga:
Baca Juga: Bersatunya Denny Caknan dan Happy Asmara, Kompak Blak-blakan Dukung Prabowo dan Gibran
Tarik Suara Anak-anak Muda, Ganjar Iming-imingin Ini ke Kalangan Milenial hingga Gen Z
Kutuk Penurunan Paksa Videotron Aniesbubble Di Bekasi, Timnas AMIN: Kuat Dugaan Dilakukan Penguasa!
"Yang menentukan republik ini ada tiga, ada eksekutif, legislatif dan partai politik. Dan tentu juga yudikatif. Tapi yang lebih dominan ini partai politik," sambungnya.
Dudung kemmudian mencontohkan capres Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo yang menurutnya di rekam jejak politik hanya selevel pangdam.
"Contoh misalnya, pak Ganjar, pak Anies itu kan seorang gubernur saja. Gubernur itu kan selevel Pangdam, selevel Kajati, Kapolda, betul kan. Saya pernah jadi Pangdam, pernah Pangkostrad, sudah jadi KASAD. Persoalannya saya tidak punya partai politik," jelas Dudung.
Deddy Corbuzier kemudian bertanya kepada Dudung perihal tentara yang diseret ke isu politik, mulai kesejahteraan prajurit TNI yang ramai pasca debat ketiga Pilpres 2024 hingga kasus pemukulan pengendara knalpot brong oleh prajurit.
"Sekarang gini mas Deddy, tiba-tiba ada bronk lewat bolak-bolak, pasti kita akan marah. Apalagi di asrama militer. Mungkin karena anak-anak muda, tantama, mungkin emosi dan tentu saja terganggu. Itu sudah dihukum. Hukuman kepada militer itu lebih berat dibanding orang sipil dan saya yakin yang sudah dikerjakan sudah berjalan baik dan jangan dipolitisir," jelas Dudung.
Dudung lebih lanjut kemudian memberikan pesan kepada Wakil Ketua Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Andika Perkasa agar berpolitik dengan bijak di situasi politik sekarang.
"Ya, berpolitiklah dengan bijak menurut saya. Sama-sama orang sipil kan kita. Sama-sama purnawirawan. Jangan lupa kita masih melekat sumpah prajurit, sapta marga. Jangan terkesan prajurit dipojokkan," kata Dudung.
Terkait debat pilpres yang ramai soal kesejahteraan tentara oleh paslon 01 dan 03, Dudung tegaskan bahwa kinerja Kemenhan sebenarnya sudah sangat nyata di kalangan TNI, mulai dari pengembangan rumah sakit di level Kodam hingga rumah prajurit.
"Kalau kemarin melihat debat menurut saya, datanya gak lengkap. Menurut saya, lebih tendensius kepada salah satu. Pak Prabowo sudah oke, sudah bagus," tegas Dudung.
"Tentara sekarang hidupnya sudah lebih enak, dibanding saya saat zaman letnan dua. Dulu zaman Pak Mulyono, ada sistem blok. Zaman pak Andika juga ada, dibuat modern, zaman saya juga sama. Pas zaman saya sudah menyentuh satuan tetorial yang jarang tersentuh," sambungnya.