Kisah percintaan Prabowo dan Titiek dituangkan Soemitro dalam buku berjudul Jejak Perlawanan Begawan Pejuang yang dirilis pada awal 2000. Prabowo dan Titiek kemudian berpacaran.
Soemitro lantas meminta Prabowo yang saat ini baru merentas karier di militer untuk menjalin hubungan dengan Titiek ke jenjang yang lebih tinggi, pernikahan.
Prabowo menyetujui permintaan dari sang ayah. Toh, dia pun jatuh cinta pada Titiek. Ia pun kemudian mendatangi rumah keluarga Titiek di Jalan Cendana No.8, Menteng, Jakarta Pusat.
Meski harus bertemu calon besan yang notabene adalah penguasa negara ini, Prabowo tak gentar. Ternyata, Prabowo disambut baik oleh keluarga Cendana.
Niat Pranowo untuk meminang Titiek disambut positif oleh keluarga Cendana. Kedua pasangan ini pun digelar pada 8 Mei 1983. Dari pernikahan itu, pasangan ini dikaruniai seorang anak laki-laki bernama Ragowo Hedi Prasetyo atau dikenal dengan nama Didit Prabowo.
Sebagai suami istri dengan latar belakang keluarga pembesar negeri ini, rumah tangga Prabowo dan Titiek sempat diguncang prahara. Bahkan pada 1995, keduanya sempat dirumorkan bercerai. Kondisi itu juga senada dengan konflik antara ayah Prabowo, Soemitro dengan Soeharto.
Runtuhnya rezim Soeharto pada tahun 1998 pun berimbas dengan pernikahan Prabowo dan Titiek. Keduanya resmi bercerai pada Mei 1998.