Aktivis Mahasiswa Tantang Prabowo Diskusi Soal Pelanggaran HAM Masa Lalu, Siap Beberkan Bukti-bukti

Selasa, 16 Januari 2024 | 06:42 WIB
Aktivis Mahasiswa Tantang Prabowo Diskusi Soal Pelanggaran HAM Masa Lalu, Siap Beberkan Bukti-bukti
Prabowo Subianto dalam "Dialog Capres bersama Kadin: Menuju Indonesia Emas 2045", yang digelar di Djakarta Theater, Jakarta, Jumat (12/1/2024). (Dok: Istimewa)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sejumlah aktivis mahasiswa yang tergabung dalam Mahasiswa Jakarta Bergerak, menantang calon presiden (Capres) nomor urut 2, Prabowo Subianto untuk berdiskusi tentang pelanggaran HAM masa lalu.

Salah seorang aktivis Mahasiswa Jakarta Bergerak, Glamora Lionda mengatakan, pihaknya siap berdiskusi bahkan beradu argumentasi dengan Prabowo Subianto, maupun melalui Tim Kampanye Nasional (TKN), yang mengusung Prabowo sebagai Capres.

"Kami menunggu niat baik Prabowo Subianto secara personal maupun TKN untuk mengajak kami berdiskusi secara terbuka untuk berdialog dengan kami mengenai isu yang kami angkat ini," katanya, dalam keterangan tertulisnya, Senin (15/1/2024).

Selain itu, pria yang kerap disapa Amor ini juga mengklaim, jika pihaknya memiliki bukti jika Prabowo-Gibran dianggap menodai reformasi.

"Kami punya informasinya, kami punya kumpulan data yang yang menguatkan akan pandangan kami tersebut," katanya.

Amor mengaku, para mahasiswa di Pekalongan juga sempat mendapatkan intimidasi saat menyebarkan propaganda tentang penolakan tehadap politik dinasti, pada Kamis (11/1/2024) lalu.

"Saya pikir jelas ya terekam ada, bahwa misalkan kemarin di Pekalongan ada mahasiswa yang terintimidasi kemudian di beberapa daerah yang lainnya,” ujarnya.

Ia juga mengaku heran soal adanya aparat negara yang terkesan ikut memantau pergerakan diskusi-diskusi yang dilakukan para Mahasiswa Jakarta Bergerak.

"Yang lucu kita mau berpendapat di ruang publik Kenapa kemudian alat-alat negara ada dan terpantau kayak seolah-olah kami ini adalah bentuk-bentuk pemberontakan terhadap negara, padahal ini hak kita, hak demokrasi kita untuk berbicara dan berpendapat," imbuhnya.

Baca Juga: Respons Menko Polhukam Mahfud MD, TKN Fanta Prabowo-Gibran Luncurkan Posko Pengaduan Pelanggaran Pemilu

Sebelumnya, sejumlah mahasiswa yang tersebar 899 di berbagai provinsi mengebarkan selebaran yang berisi penolakan terhadap politik dinasti.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI