Suara.com - Psikolog Forensik Reza Indragiri dalam kanal Youtube Bambang Widjojanto
menyebut ada dua perbedaan kontradiktif antara capres nomor 1 Anies Baswedan dengan capres nomor 2, Prabowo Subianto.
Reza mencermati dari pernyataan Prabowo kepada Anies saat debat ketiga Pilpres 2024 yang singgung soal etik lebih mengarah kepada black campaign.
Sementara menurut Reza, Anies Baswedan dalam debat ketiga Pilpres 2024 itu lebih mengarah kepada kampanye negatif karena mengungkap keburukan lawan bicara namun berdasarkan dan fakta.
Baca Juga:
Disambut Menantu Jokowi saat Kampanye di Medan, Momen Prabowo Gulung Kemeja, Sapa Pendukung
Anies Minta Pria Pengancam Tembak Kepala Tak Hanya Diproses Hukum, tapi Dibina dan Disadarkan
"Mari kita bedakan antara negatif campaign dengan black campaign. Negatif campaign itu apa, saya menceritakan lawan bicara saya tapi berdasarkan data, berdasarkan fakta. Keburukan berdasarkan data dan fakta," kata Reza seperti dikutip, Senin (15/1).
"Saya menangkap Anies pada debat tempo hari sangat dominan memainkan strategi itu. Kampanye negatif," tambah Reza.
Namun kata Reza, kata negatif jangan diartikan sebagai tindakan amoral. Negatif ini dari sudut pandang angel kata Reza.
Baca Juga: Kampanye di Ambon, Anies Baswedan Terjebak di Kerumunan Warga yang Minta Berfoto
"Ada positif campaign, mengekspose kelebihan, mengekspose kekuatan. Ada yang dari sudut pandang kelemahan dan keburukan. Negatif campaig," jelasnya.