Perubahan 121 Nama Halte Transjakarta Minim Sosialisasi, PKS: Pelanggan Dirugikan!

Senin, 15 Januari 2024 | 14:47 WIB
Perubahan 121 Nama Halte Transjakarta Minim Sosialisasi, PKS: Pelanggan Dirugikan!
Calon penumpang menunggu kedatangan bus Transjakarta di Halte Transjakarta Kampung Melayu, Jakarta. [Suara.com/Alfian Winanto]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sekretaris Fraksi PKS DPRD DKI, Mohammad Taufik Zoelkifli menyesalkan kebijakan perubahan 121 nama halte Transjakarta. Sebab, informasi penting ini dinilainya disampaikan terlalu mendadak ke masyarakat.

Ia bahkan mengakui banyak pelanggan Transjakarta yang mengeluhkannya di media sosial. Mereka jadi dirugikan lantaran minimnya sosialisasi yang dilakukan manajemen.

“Perubahan nama halte tanpa sosialisasi kepada pelanggan itu saya memang menyayangkan, kenapa komunikasi antara PT TJ dan penumpang nggak bagus. Pelanggan jadi dirugikan karena mereka jadi nggak tau mau ke mana atau gimana, kenapanya,” ujar Taufik dalam keterangannya, Senin (15/1/2024).

Lebih lanjut, Taufik meminta manajemen PT Transjakarta untuk merespons keluhan pengguna itu dengan baik. Respons baik terhadap keluhan pengguna itu merupakan salah satu bukti berkualitasnya pelayanan Bus TJ.

Baca Juga: Jangan Sampai Terkecoh! Ini Daftar 121 Nama Baru Halte Transjakarta

“Jadi ini keluhan yang harusnya segera ditanggapi oleh PT TJ. Misalnya dengan memberi sosialisasi kepada masyarakat dengan baik,” kata dia.

Selain itu, jika kurang optimal, sosialisasi langsung kepada masyarakat juga bisa dilakukan dengan melibatkan anggota DPRD DKI Jakarta. Dengan cara ini, informasi soal kebijakan tersebut dapat langsung menyentuh masyarakat.

“Bisa juga disampaikan lewat 106 anggota DPRD yang melakukan reses. Apalagi mereka langsung masuk ke kampung-kampung. Efektif untuk memberikan sosialisasi,” tuturnya.

Sebelumnya, PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) melakukan pengubahan nama terhadap 121 halte yang tersebar di DKI Jakarta. Pelanggan diminta langsung menyesuaikan diri dengan kebijakan ini.

Pengubahan nama ini diketahui berdasarkan unggahan dari akun instagram resmi Transjakarta, @pt_transjakarta. Dalam unggahannya, dituliskan daftar nama halte yang diubah beserta nama barunya.

Baca Juga: Foto Pj Gubernur Heru di Halte TrasnJakarta Diprotes, Legislator PKS Curigai Ini

"Sahabat TiJe, mohon maaf apabila perjalananmu terganggu. Kamu dapat cek informasi penyesuaian beberapa nama halte Transjakarta pada postingan berikut atau pada tautan bit.ly/HalteTJ," ujar akun itu, dikutip Senin (15/1).

"Penyesuaian beberapa nama halte ini dlakukan untuk menetralisasi nama halte. Terima kasih sudah menggunakan layanan Transjakarta. Simak perubahan nama halte langgananmu ya," lanjutnya.

Berikut daftar rinci nama-nama halte yang diubah:

Koridor 1

1. Karet Sudirman menjadi Karet
2. Dukuh Atas 1 menjadi Dukuh Atas
3. Bank Indonesia menjadi Kebon Sirih
4. Monas menjadi Monumen Nasional
5. Olimo menjadi Taman Sari
6. Kali Besar Barat menjadi Kali Besar
7. Museum Fatahillah menjadi Museum Sejarah Jakarta

Koridor 2

8. Pulogadung 1 menjadi Pulo Gadung
9. ASMI menjadi Perintis Kemerdekaan
10. Cempaka Timur menjadi Cempaka Mas
11. RS Islam menjadi Sumur Batu
12. Cempaka Tengah menjadi Cempaka Baru
13. Ps Cempaka Putih menjadi Pasar Cempaka Putih
14. Senen menjadi Pasar Senen
15. Atrium menjadi Senen Raya
16. Deplu menjadi Pejambon
17. Gambir 1 menjadi Gambir
18. Monas menjadi Monumen Nasional

Koridor 3

19. Dispenda Samsat Barat menjadi Pulo Nangka
20. Indosiar menjadi Damai
21. Grogol 1 menjadi Grogol
22. RS Sumber Waras menjadi Roxy
23. Monas menjadi Monumen Nasional

Koridor 4

24. Pulogadung 2 menjadi Pulo Gadung
25. Ps. Pulogadung menjadi Pasar Pulo Gadung
26. TU Gas menjadi Pemuda Merdeka
27. Sunan Giri menjadi Kayu Jati
28. UNJ menjadi Rawamangun
29. Pramuka BPKP menjadi Simpang Pramuka
30. Pramuka LIA menjadi Pramuka Sari
31. Matraman 2 menjadi Flyover Pramuka
32. Dukuh Atas 2 menjadi Galunggung

Koridor 5

33. Gunung Sahari Mangga Dua menjadi Gunung Sahari
34. Budi Utomo menjadi Lapangan Banteng
35. Salemba UI menjadi Salemba
36. Salemba Carolus menjadi Paseban
37. Matraman 1 menjadi Matraman
38. Slamet Riyadi menjadi Kesatrian
39. Pasar Jatinegara menjadi Bali Mester
40. Jatinegara RS Premier menjadi Jatinegara

Koridor 6

41. Departemen Pertanian menjadi Simpang Ragunan
42. SMKN 57 menjadi Jati Barat
43. Imigrasi menjadi Warung Buncit
44. Kuningan Timur menjadi Underpass Kuningan
45. Departemen Kesehatan menjadi Kuningan
46. GOR Soemantri menjadi Rasuna Said
47. Setiabudi Utara menjadi Setiabudi
48. Latuharhary menjadi Flyover Kuningan
49. Dukuh Atas 2 menjadi Galunggung

Koridor 7

50. RS Harapan Bunda menjadi Trikora
51. Ps. Induk Kramat Jati menjadi Pasar Induk
52. Ps. Kramat Jati menjadi Kramat Jati
53. PGC 1 menjadi Cililitan
55. BKN menjadi Cawang Cililitan
55. Cawang UKI menjadi Cawang Sentral
56. BNN menjadi Cawang
57. Cawang Otista menjadi Cawang Baru

Koridor 8

58. Pondok Indah 1 menjadi Underpass Lebak Bulus
59. Pondok Indah 2 menjadi Pondok Indah
60. Tanah Kusir Kodim menjadi Tanah Kusir
61. Kebayoran Lama Bungur menjadi Bungur
62. Pasar Kebayoran Lama menjadi Kebayoran
63. Permata Hijau RS Media menjadi Arteri
64. Kedoya Assiddiqiyah menjadi Kedoya Panjang
65. Kedoya Green Garden menjadi Kedoya
66. Indosiar menjadi Damai
67. Grogol 2 menjadi Grogol Reformasi
68. S Parman Podomoro City menjadi Tanjung Duren
69. Tomang Mandala menjadi Tomang Raya
70. RS Tarakan menjadi Tarakan

Koridor 9

71. Garuda Taman Mini menjadi Makasar
72. Cawang UKI menjadi Cawang Sentral
73. BNN menjadi Cawang
74. Cawang Ciliwung menjadi Ciliwung
75. Cikoko St. Cawang menjadi Cikoko
76. Tebet Eco Park II menjadi Tebet Eco Park
77. Pancoran Barat menjadi Pancoran
78. Kuningan Barat menjadi Simpang Kuningan
79. Gatot Subroto Jamsosek menjadi Denpasar
80. Gatot Subroto LIPI menjadi Widya Chandra
81. Senayan JCC menjadi Senayan
82. Slipi Petamburan menjadi Petamburan
83. Slipi Kemanggisan menjadi Kemanggisan
84. RS Harapan Kita menjadi Kota Bambu
85. S Parman Podomoro City menjadi Tanjung Duren
86. Grogol 2 menjadi Grogol Reformasi
87. Latumeten St. Grogol menjadi Kali Grogol

Koridor 10

88. Enggano menjadi Mambo
89. Permai Koja menjadi Koja
90. Plumpang Pertamina menjadi Plumpang
91. Yos Sudarso Kodamar menjadi Kodamar
92. Cempaka Mas menjadi Simpang Cempaka
93. Ahmad Yani Beacukai menjadi Pisangan
94. St. Jatinegara menjadi Flyover Jatinegara
95. Cipinang Kebon Nanas menjadi Kebon Nanas
96. Penas Kalimalang menjadi Halim
97. Cawang Soetoyo menjadi Simpang Cawang
98. Cawang UKI menjadi Cawang Sentral
99. BKN menjadi Cawang Cililitan
100. PGC 2 menjadi PGC

Koridor 11

101. Perumnas Klender menjadi Flyover Pondok Kopi
102. Flyover Radin Inten menjadi Simpang Buaran
103. Flyover Klender menjadi Klender
104. Imigrasi Jakarta Timur menjadi Flyover Cipinang
105. St. Jatinegara 2 menjadi Stasiun Jatinegara
106. Jatinegara RS Premier menjadi Jatinegara

Koridor 12

107. Enggano menjadi Mambo
108. Permai Koja menjadi Koja
109. Plumpang Pertamina menjadi Plumpang
110. SMP 140 menjadi Sunter Utara
111. Kemayoran Landas Pacu Timur menjadi Landasan Pacu
112. Gunung Sahari Mangga Dua menjadi Gunung Sahari
113. ITC Mangga Dua menjadi Mangga Dua
114. Pangeran Jayakarta menjadi Mangga Dua Raya
115. Kali Besar Barat menjadi Kali Besar
116. Bandengan Selatan menjadi Bandengan
117. Landmark Auto Plaza menjadi Pluit Selatan
118. Museum Fatahillah menjadi Museum Sejarah Jakarta

Koridor 13

119. Tendean menjadi Tegal Mampang
120. Tirtayasa menjadi Pasar Santa
121. Adam Malik menjadi Petukangan Utara

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI