Warga Israel Demo Besar-besaran, Tuntut Netanyahu Mundur Karena Gagal Atasi Konflik Gaza

M Nurhadi Suara.Com
Minggu, 14 Januari 2024 | 13:08 WIB
Warga Israel Demo Besar-besaran, Tuntut Netanyahu Mundur Karena Gagal Atasi Konflik Gaza
Benjamin Netanyahu. (Foto: AFP)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pada Sabtu kemarin,d emonstran Israel menutup jalanan utama di Tel Aviv untuk mengekspresikan tuntutan agar Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengundurkan diri dan agar tahanan Israel dibebaskan dari Jalur Gaza.

“Pengunjuk rasa yang menyerukan pembubaran Pemerintah Israel yang dipimpin Benjamin Netanyahu dan pembebasan sandera dari Gaza menutup Jalan Ayalon sebagai bagian dari aksi protes mereka,” demikian menurut saluran TV ISrael Swasta, Channel 12.

Menurut sumber terkait, penutupan jalan tersebut merupakan tindakan yang tidak umum. Selain itu, dilaporkan bahwa polisi telah menahan delapan warga Israel yang diduga turut serta dalam protes tersebut. P

Penghentian lalu lintas ini terjadi seiring dengan demonstrasi ribuan warga di pusat Kota Tel Aviv yang menuntut pembebasan sandera yang ditahan di Gaza, seperti dilaporkan oleh Channel 12.

Baca Juga: Profil Blinne N Ghrlaigh, Kata-katanya di Sidang Genosida Israel Tuai Pujian

Dikutip dari Anadolu via Antara, ratusan orang juga dilaporkan melakukan aksi demonstrasi di Kota Haifa, menuntut agar pemerintah Netanyahu segera mengundurkan diri karena dianggap gagal mengendalikan konflik di Gaza.

Kejadian ini terjadi setelah sayap bersenjata Hamas, Brigade Al-Qassam, mengumumkan pada Sabtu bahwa mereka kehilangan kontak dengan kelompok yang telah menyandera empat warga Israel sejak 2014 di Jalur Gaza.

Hamas menghubungkan negosiasi pembebasan sandera Israel dengan tuntutan "penghentian perang total di Jalur Gaza", suatu tuntutan yang sering kali ditolak oleh Israel, dengan menyatakan "pemahamannya tentang jeda kemanusiaan sementara." Mesir dan Qatar bersama Amerika Serikat memimpin upaya pencapaian jeda kemanusiaan sementara di Gaza.

Sebelumnya jeda kemanusiaan pertama telah disepakati pada November dan menghasilkan pembebasan 105 tawanan, termasuk 81 warga Israel, 23 warga negara Thailand dan satu warga negara Filipina.

Sebanyak 240 tahanan Palestina juga dibebaskan Israel berdasarkan kesepakatan tersebut.

Baca Juga: Cerita Pejuang Kemanusiaan dari Gaza yang Terancam di Ujung Moncong Senjata Israel

Pada 7 Oktober Hamas meluncurkan serangan terhadap pemukiman Israel di dekat Gaza yang menyebabkan 1.200 orang Israel tewas dan 5.431 orang lainnya terluka serta penangkapan 239 sandera.

Israel memperkirakan bahwa “137 sandera masih ditahan di Jalur Gaza,” menurut laporan media dan pernyataan pejabat Israel.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI