Spanduk Pemilu Aman Heru Budi Bikin Heboh, Wakil Ketua DPRD DKI Gerindra: Baper Amat!

Minggu, 14 Januari 2024 | 10:52 WIB
Spanduk Pemilu Aman Heru Budi Bikin Heboh, Wakil Ketua DPRD DKI Gerindra: Baper Amat!
Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono. (Suara.com/Faqih)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Wakil Ketua DPRD DKI dari Fraksi Gerindra, Rany Mauliani ikut pasang badan membela Penjabat (Pj) Gubernur DKI Heru Budi Hartono yang menuai polemik lantaran memasang spanduk dan banner imbauan Pemilu Aman. Ia mengaku heran ada saja pihak yang mempermasalahkan imbauan dengan foto Heru Budi itu.

Menurutnya, tensi politik memang cukup tinggi saat memasuki masa kampanye seperti sekarang, sehingga tindak tanduk kepala daerah selalu dikritisi meski bertujuan baik.

“Memang serba sulit ya di masa kampanye saat ini semua jadi serba sensitif, belum lagi tingkat kepo (knowing every particular object/serba ingin tahu) dan baper (bawa perasaan) sangat tinggi,” ujar Rany kepada wartawan, Minggu (14/1/2024).

Menurutnya, masyarakat harus melihat pemasangan atribut itu dari substansinya, yakni ingin mengajak warga Jakarta agar menggunakan hak pilihnya dengan baik. Seruan itu, kata dia, merupakan hal lumrah yang biasa dilakoni oleh pemimpin daerah.

Baca Juga: PKS Tolak Foto Heru Budi Nampang Di Atribut Sosialisasi Pemilu: Sama Saja Kampanye!

“Kan beliau saat ini pimpinan wilayah, jadi seruan tersebut kalau kami lihat biasa saja seperti halnya imbauan agar tetap menjaga persatuan dan kesatuan dengan memegang teguh perdamaian,” ucapnya.

Rani mengingatkan, saat ini Heru bukanlah peserta Pemilu 2024, seperti Caleg maupun Capres-Cawapres. Dia menegaskan, selain sebagai Kasetpres RI, Heru juga mengemban amanah sebagai Pj Kepala Daerah sehingga memiliki tugas tambahan untuk mengelola pemerintahan dan menjaga Jakarta.

“Pak Heru bukan Caleg atau Capres-Cawapres, dan kalau pun dikaitkan ke Pilkada, itu nanti ya masih kejauhan pula. Jadi mungkin kita memang harus bisa lebih bijak saja dalam menyikapinya,” ungkap Rani.

Dia menyadari, berbagai media komunikasi seperti spanduk, stiker, baliho memang identik dengan kampanye, karena masuk sebagai alat peraga kampanye (APK). Tapi Rani meminta masyarakat untuk melihat objek yang ada di media tersebut, apakah yang bersangkutan peserta Pemili atau bukan.

“Di sini bila kita lihat pada objeknya apakah beliau salah satu peserta kontestan pemilu atau bagaimana? Hal ini mungkin menjadi sensitif karena kebetulan subjeknya mungkin dicurigai sebagai pendukung salah satu atau karena isu kedekatan beliau dengan siapa. Padahal bila fotonya beliau diganti dengan yang lain seperti super hero, kan biasa saja juga melihatnya,” tutur Rani.

Baca Juga: Siap Pasang Spanduk hingga Turun Gunung, Forum Ulama dan Kiai Kampung Deklarasi Dukung Ganjar-Mahfud

Spanduk Heru Budi Diprotes

Sebelumnya, beredar di media sosial keluhan warganet mengenai pemasangan stiker gambar wajah Penjabat (Pj) Gubernur DKI Heru Budi Hartono di sejumlah halte bus Transjakarta. Kondisi halte dianggap jadi jelek gegara adanya stiker tersebut.

Keluhan ini awalnya disampaikan oleh pemilik akun twitter atau X, @adel_saputra24. Terlihat dalam foto yang dibagikan, salah satu halte Transjakarta dipasangi beberapa stiker berwajah Heru.

Pada stiker bernuansa merah-putih itu, tertulis "Pilihan Cerdas, Pemilu Aman, Indonesia Kuat". Lalu, terpasang foto Heru dengan menggunakan pakaian dinas harian Gubernur DKI warna putih sambil tersenyum dan mengepalkan tangan kanan ke atas.

"Tolong lah min, ini halte @PT_Transjakarta jadi jelek banget ada foto pj heru, jawab ya min jangann bilang lagi tidur @TfJakarta," ujar pemilik akun itu, dikutip Kamis (11/1).

Kepala Departemen Humas dan CSR Transjakarta, Wibowo menjelaskan stiker itu memang sengaja dipasang demi mengajak masyarakat mewujudkan Pemilu aman.

"Stiker tersebut sudah dipasang sejak 10 November 2023 lalu. Ini dalam rangka menyambut pelaksanaan Pemilu 2024, ajakan untuk menjaga agar pemilu berjalan aman," tutur Wibowo.

Bowo menyebut penempatan stiker ini dilakukan di sejumlah halte Transjakarta. Namun ia tak merinci di mana saja lokasinya karena dipasang sesuai kebutuhan.

"Penempatannya disesuaikan dengan kebutuhan," pungkasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI