Prabowo: Tata Kelola Pangan Era Soeharto Baik, Kenapa Dibongkar?

Jum'at, 12 Januari 2024 | 13:38 WIB
Prabowo: Tata Kelola Pangan Era Soeharto Baik, Kenapa Dibongkar?
Prabowo Subianto di Palembang, Sumsel [ANTARA]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Calon presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto menegaskan, tata kelola pangan nasional menurutnya sudah bagus pada era Presiden ke-2 RI Soeharto.

Karenanya, ia terheran-heran setelah mantan ayah mertuanya itu lengser dan Indonesia melakukan reformasi, tata kelola pangan tersebut justru 'dibongkar'.

Dalam dialog bersama Kamar Dagang Industri Indonesia (Kadin), Jumat (12/1/2024), Prabowo mencontohkan tata kelola pangan melalui Badan Urusan Logistik atau Bulog pada era Soeharto sudah tepat. 

Prabowo mengklaim, Bulog era Orba bisa mengendalikan harga sembako secara baik sehingga menguntungkan petani sebagai prosuden maupun masyarakat sebagai konsumen.

"Jadi apa? Makanya pengelolaan yang sudah baik di zaman Pak Harto kenapa dibongkar? Yang benar waktu itu Bulog melaksanakan suatu operasi, suatu operasi pengendalian. Kalau harga untuk petani kurang baik bisa dikendalikan, tapi konsumen di kota juga dijaga," kata Prabowo.

Menurut Prabowo, ketahanan pangan nasional pada era Soeharto yang berakhir hancur sebenarnya disebabkan campur tangan lembaga utang IMF atau International Monetary Fund.

"Tapi waktu itu kita menyerah kepada IMF ya kan. Kita percaya bahwa mereka cinta sama kita, padahal tidak ada. Dalam hubungan antarnegara tidak ada rasa cinta, yang penting adalah kepentingan mereka. Kalau kita ambruk enggak ada urusan bagi mereka," kata Prabowo.

Sebelumnya, Prabowo berpandangan permasalahan pangan suatu bangsa tidak boleh diperlakukan sebagai masalah niaga.

Hal itu ia tegaskan saat menjawab pertanyaan terkait bagaimana strategi untuk meningkatkan produksi pangan, dan mewujudkan kemandirian pangan di dialog Kadin.

Baca Juga: Prabowo Akui Keberhasilan Presiden-presiden RI Termasuk Megawati, Ini Katanya

Prabowo mengatakan, hal pertama yang harus dilakukan adalah berpijak dari falsafah untuk kemudian menghasilkan strategi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI