Jika Anies Presiden, Ganjar Cocok Jadi Ketua DPR RI: Masa Prabowo Sudah Berlalu

Eko Faizin Suara.Com
Jum'at, 12 Januari 2024 | 13:23 WIB
Jika Anies Presiden, Ganjar Cocok Jadi Ketua DPR RI: Masa Prabowo Sudah Berlalu
Capres nomor urut satu Anies Baswedan (kanan), Capres nomor urut dua Prabowo Subianto (tengah), Capres nomor urut tiga Ganjar Pranowo (kiri) saling berpegangan tangan usai debat perdana Capres dan Cawapres 2024 di Gedung KPU, Jakarta, Selasa (12/12/2023). [Suara.com/Alfian Winanto]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kriminolog Reza Indragiri Amriel berpendapat terkait Anies Baswedan, Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo dalam Debat Capres ketiga yang digelar pada Minggu (7/1/2024) malam.

Awalnya, Reza Indragiri membandingkan Anies dengan Ganjar sembari mewanti-wanti bahwa apa yang diucapkannya benar-benar tulus.

“Ini tulus ya, saya tulus mengatakan ini. Mudah mudahan tidak ada yang sakit hati,” kata Reza.

Psikolog forensik ini menyebut seandainya Anies Baswedan menjadi Presiden, maka berharap Ganjar Pranowo akan menjabat Ketua DPR RI yang kritis.

“Apa yang diutarakan disampaikan Ganjar Pranowo justru meyakinkan saya bahwa dia sangat cocok jadi Ketua DPR atas paling tidak Ketua Komisi I (DPR),” jelas Reza.

Dia mengungkapkan jika Ganjar merupakan sosok yang sangat kritis dan memahami seluk beluknya pertahanan dan militer. 

“Sementara Anies dengan ‘helikopter view-nya’ memang harus sebagai Kepala negara Punya kewajiban meninjau suatu persoalan dari berbagai macam dimensi,” tegas Reza Indragiri.

Lebih lanjut, Reza mengatakan bahwa masa Prabowo untuk menjadi presiden sudah berlalu.

“Tapi sebagai ungkapan rasa hormat sekaligus ungkapan empati, saya memilih untuk jujur mengatakan bahwa masa Prabowo sebagai seorang pemimpin negeri nampaknya sudah berlalu,” ucapnya dalam potongan video yang dibagikan akun Twitter @Yurissa_Samosir.

Reza mengaku sebagai seorang yang pernah mendukung Prabowo pada 2014 dan 2019 mengulurkan rasa hormatnya kepada Menteri Pertahanan tersebut. 

Dia mengungkapkan jika sudah waktunya Prabowo mandeg pandito, melupakan menjadi presiden dan memilih memikirkan bangsa tanpa harus menjadi kepala negara. 

“Sudah tiba saatnya Prabowo mandeg pandito melupakan isu-isu kepemimpinan nasional menjadi presiden tapi memilih berada di pinggir tetap memikirkan nasib bangsa,” tegas Reza Indragiri.

Menurutnya, ada sejumlah indikasi akan membuat Prabowo nantinya kepayahan seandainya tetap bersikeras menjadi seorang presiden terutama terkait dengan masa lalu.

“Saya berulang kali katakan terkait dengan executive functioning beliau,” jelas Reza.

Dia menuturkan bahwa hal tersebut berkenaan dengan kesanggupan dan kecakapan Prabowo untuk mengolah informasi serta membuat keputusan pada level strategis.

“Saya semakin teryakinkan bahwa ada persoalan serius pada executive functioning Prabowo,” tutur Reza.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI