Datang Bareng 4 Ribu Tamu Dhaup Ageng Pakualaman, Ganjar Pranowo Sampaikan Hal ini ke Mempelai

Jum'at, 12 Januari 2024 | 10:41 WIB
Datang Bareng 4 Ribu Tamu Dhaup Ageng Pakualaman, Ganjar Pranowo Sampaikan Hal ini ke Mempelai
Capres nomor urut 3, Ganjar Pranowo menyampaikan paparannya usai menghadiri Resepsi Dhaup Ageng Kadipaten Pakualaman, Kamis (11/01/2024). [Suarajogja.id/Hiskia Andika Weadcaksana]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Beksan ini terinspirasi dari kecintaan permaisuri KGPAA Paku Alam X terhadap iluminasi dalam naskah kuno skriptorium Pakualaman yang kemudian dialihwahanakan menjadi motif motif batik yang indah.

Nyi Mas Tumenggung Sestrorukmi, panitia Dhaup Ageng Kadipaten Pakualaman usai resepsi menjelaskan, Beksan Bedhaya Wasita Nrangsmu Ditarikan oleh tujuh  orang penari putri merepresentasikan piwulang yang menjadi bekal bagi kaum perempuan dalam mengarungi bahtera rumah tangga.

"Seorang wanita utama harus berpijak mengikuti piwulang agar senantiasa meraih keselamatan, ketentraman serta sentosa jiwa raga," terangnya.

Sementara Wasita Nrangsmu dimaknai sebagai ‘nasihat tentang pentingnya memahami ekspresi wajah. Lawung Alit Pangeran Notokusumo yang kemudian bertahta sebagai K.G.P.A.A. Paku Alam I (1812 -1829) adalah putra Sultan Hamengku Buwana I.

Di dalam Babad Pakualaman disebutkan bahwa tradisi pementasan Beksan Lawung yang ada di Kraton Yogyakarta dilestarikan di Pakualaman. Dinamakan Beksan Lawung karena penari memperagakan keterampilan menggunakan lawung tombak. Beksan Lawung Alit ini diperagakan oleh empat peraga sebagai prajurit yang sedang berlatih olah kanuragan dan empat peraga pengampil sebagai abdi dalem ploncon.

"Jumat (12/01/2024), prosesi pamitan dan kondur besan akan menutup rangkaian acara upacara Dhaup Ageng Pakualaman," imbuhnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI