Suara.com - Calon presiden (capres) Ganjar Pranowo tengah jadi sorotan lantaran dugaan pelanggaran kampanye dalam Pilpres 2024. Ganjar diduga melakukan pelanggaran pemilu saat Solo Car Free Day (CFD) pada minggu (24/12/2023).
Dugaan pelanggaran itu berupa bagi-bagi voucher internet gratis yang dilakukan oleh para relawan. Voucher gratis itu diberikan kepada pelajar dan mahasiswa.
Aksi bagi-bagi voucher internet itu jadi viral setelah video unggahan dari akun Tiktok @kanglebas. Di dalam video itu, anak-anak dan remaja ucapkan terima kasih kepada Ganjar Pranowo atas voucher yang diberikan.
“Terima kasih, Pak Ganjar.” teriak anak-anak sekolah di dalam video itu.
Baca Juga: AMIN Dukung Perempuan Indonesia Berkarya dan Sejahtera
Baca Juga:
Bagi-bagi Voucher Internet di CFD Solo Berbuntut Panjang, Ganjar Pranowo Resmi Dilaporkan ke Bawaslu
Raffi Ahmad Unggah Video Prabowo Joget Gemoy di Bengkulu, Ivan Gunawan: Aku Mau Ikut Dong
Para anak muda di Solo yang mendapat voucher gratis itu mengaku senang dan mengatakan internet gratis sangat dibutuhkan mereka.
Di akhir video, terlihat anak-anak ikut mengerumuni Ganjar Pranowo setelah menerima Voucher gratis tersebut, lalu mengucapkan terima kasih.
Baca Juga: Selalu Dipakai Siti Atikoh Beraktivitas, Ini 4 Dampak Buruk Pakai Jam Tangan Setiap hari
Relawan Ganjar sendiri mengatakan bahwa pasangan Ganjar-Mahfud memiliki program internet cepat dan gratis untuk semua pelajar di Indonesia, dan menjanjikan bahwa jika terpilih menjadi presiden, semua pelajar akan mendapatkan akses internet gratis untuk menunjang proses belajar.
Buntut dari pembagian voucher ini, Ganjar dilaporkan ke Bawaslu Kota Solo oleh Indra Wiyana, anggota Komunitas Masyarakat Peduli Demokrasi, pada Rabu (10/11/2024).
Indra mengatakan bahwa aksi Ganjar itu berpotensi melanggar Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 Tentang Pemilihan Umum dan Peraturan KPU No. 20 Tahun 2023.
Indra menegaskan bahwa laporannya ke Bawaslu tidak mengandung unsur politis. Ia pun tidak terafiliasi dari partai politk manapun namun ingin Pemilu 2024 berlangsung bersih.
"Bilamana ada pelanggaran agar masyarakat berani melaporkan ke bawaslu karena dilindungi undang-undang," kata Indra.
Indra mengklaim, dalam video yang beredar, terlihat jelas Ganjar bersama istrinya, Atikoh, dan para relawan membagikan voucher internet gratis serta mengajak untuk memilih Ganjar.
Sementara itu, Poppy Kusuma, Komisioner Divisi Penindakan Pelanggaran Bawaslu Kota Solo, membenarkan telah menerima laporan tersebut.
"Sudah (sudah diterima). Ada salah satu warga negara yang melaporkan terkait dengan salah satu Paslon terkait dugaan tindak pidana pemilu pembagian voucher di CFD," kata Poppy.
Sebelum tersandung dugaan pelanggaran ini, Ganjar sempat meminta pihak penyelenggara Pemilu untuk merespon cepat jika terjadi dugaan pelanggaran pemilu.
Seperti pada kasus dugaan pelanggaran yang dilakukan Gibran Rakabuming Raka saat membagian susu gratis. Ganjar sempat meminta dugaan pelanggaran itu dihukum.
Kasus yang melibatkan Ganjar mirip dengan kejadian yang dialami oleh Gibran Rakabuming saat membagikan susu kepada anak-anak pada acara car free day. Gibran sudah melaporkan diri kepada Bawaslu dan sudah mempertanggungjawabkan tindakannya.
Kondisi ini membuat publik harus lebih peka terkait pentingnya transparansi dan akuntabilitas dalam setiap aktivitas kampanye, agar tidak terjadi kesalahpahaman yang dapat berujung pada dugaan pelanggaran hukum.