Penyebab Ekuador Umumkan Status Perang, Teroris Bajak TV hingga Bos Geng Kriminal Kabur

Rifan Aditya Suara.Com
Kamis, 11 Januari 2024 | 13:22 WIB
Penyebab Ekuador Umumkan Status Perang, Teroris Bajak TV hingga Bos Geng Kriminal Kabur
Pasukan militer berpatroli di pusat Kota Quito buntut kekacauan yang terjadi di Ekuador. (Foto: AFP) - Penyebab Ekuador Umumkan Status Perang
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ekuador mengumumkan keadaan darurat dan pemerintah Ekuador juga umumkan negaranya tengah dalam kondisi "Konflik bersenjata internal". Pada Selasa, 9 Januari 2024, Presiden Ekuador mendeklarasikan status perang.

Apa penyebab Ekuador umumkan status perang? Simak penjelasan alasannya di sini. 

Mulanya sebuah siaran langsung oleh stasiun televisi Ekuador TC terganggu pada hari Selasa (9/1/24) oleh kelompok bersenjata, dengan suara tembakan dan teriakan terdengar di siaran langsung.

Setelah itu, Presiden Ekuador Daniel Noboa mengeluarkan dekrit yang menyatakan 22 geng sebagai organisasi teroris. Kelompok tersebut mengenakan balaclava dan sebagian besar berpakaian hitam, terlihat memegang senjata besar dan menyapa staf yang berkerumun.

Beberapa teroris ini menunjuk ke kamera dan seseorang terdengar berteriak "no police", sebagai peringatan agar siapapun tidak memanggil polisi. Aksi teroris inilah yang menjadi penyebab Ekuador umumkan status perang. 

Polisi nasional mengatakan di media sosial bahwa pihaknya sedang mengevakuasi studio saluran publik di Guayaquil, memverifikasi kondisi staf di sana dan "membangun kembali ketertiban".

Polisi di Guayaquil mengkonfirmasi 13 orang sudah tertangkap. Mereka memposting di media sosial, polisi menunjukkan foto-foto pemuda terbaring di lantai dengan tangan terikat ritsleting di belakang punggung mereka.

Kronologi penyerangan

Para penyerang masuk melalui ruang depan, resepsionis, di Gamavision, menyerang staf di sana dan meninggalkan dinamit.

Baca Juga: Ulasan Novel 'The Burning God', Akhir Cerita dari Tragedi Perang Opium

Insiden itu menyusul penculikan setidaknya tujuh petugas polisi dan serangkaian ledakan, sehari setelah Noboa mengumumkan keadaan darurat atau status perang internal bersenjata.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI