Ekuador Chaos! Kelompok Bersenjata Serbu Stasiun TV, Napi Sandera Sipir, Mafioso Culik Polisi

Bangun Santoso Suara.Com
Kamis, 11 Januari 2024 | 08:39 WIB
Ekuador Chaos! Kelompok Bersenjata Serbu Stasiun TV, Napi Sandera Sipir, Mafioso Culik Polisi
Pasukan militer bersenjata Ekuador berjaga di pusat Kota Quito buntut kekacauan yang terjadi di negara itu. (Foto: AFP)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Situasi chaos, kacau balau tengah melanda Ekuador. Negara Amerika Latin itu dilanda kekacauan berhari-hari akibat ulah geng-geng kriminal.

Terkini, sekelompok pria bersenjata api mengenakan penutup wajah atau balaclava menyerbu sebuah studio stasiun televisi yang tengah melakukan siaran langsung dan mengancam staf yang ketakutan.

Dilansir dari BBC Indonesia, Kamis (11/1/2024), para karyawan dan staf dipaksa untuk tiarap saat siarang televisi publik TC berlangsung di Kota Guayaquil. Tak lama berselang, siaran langsung tersebut dihentikan.

Kepolisian Ekuador belakangan datang dan mengaku telah membebaskan semua staf serta menangkap 13 orang. Senjata-senjata yang disita turut diperlihatkan ke media.

Status darurat diumumkan setelah seorang ketua geng terkenal bernama Adolfo Macías Villamar alias Fito kabur dari penjara.

Tidak jelas apakah insiden di stasiun TV di Guayaquil berkorelasi dengan kaburnya bos geng Choneros tersebut.

Di negara tetangga, Peru, pemerintah memerintahkan pengerahan polisi ke perbatasan untuk mencegah ketidakstabilan yang terjadi di negara itu.

Amerika Serikat mengecam “serangan kurang ajar” di Ekuador. AS menyatakan sedang “berkoordinasi erat” dengan Presiden Ekuador, Daniel Noboa, serta “siap memberikan bantuan”.

Ekuador adalah salah satu eksportir pisang terbesar di dunia. Negara itu juga mengekspor minyak, kopi, kakao, udang, dan produk ikan.

Baca Juga: Terendus, Ada Dugaan Kartel Suku Bunga Para Perusahaan Pinjol

Meningkatnya kekerasan di negara tersebut dikaitkan dengan pertikaian antara kartel narkoba, baik asing maupun lokal, untuk menguasai jalur penyelundupan kokain ke AS dan Eropa.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI