Suara.com - Calon Presiden (Capres) nomor urut 01 Anies Baswedan sukses meraih simpati dari kalangan fans K-Pop alias K-popers Indonesia.
Kini Anies Baswedan tampaknya mulai mencari dukungan pada para penyuka budaya Jepang termasuk anime yaitu Wibu.
Gelagat ini terlihat ketika debat capres ketiga beberapa hari lalu. Di saat mengeluarkan pernyataan penutup, Anies Baswedan memeragakan salute ala anime Jepang berjudul Attack on Titan (AoT).
Dari video yang beredar, terlihat Anies Baswedan melingkarkan jari tangan kanannya lalu menaruhnya di bagian dada.
Aksi ini dinilai sejumlah netizen menirukan salute anime Attack on Titan. Seperti yang diungkapkan Ismail Fahmi, founder Drone Emprit, di akun X.
"Maybe I'm the last person to notice the unique salute of Attack on Titan during the third presidential election debate. Did you notice it?" ujar Ismail Fahmi.
Sejumlah netizen pun langsung merasakan hal sama. Mereka mengatakan Anies Baswedan menirukan gaya salute Attack on Titan.
"Ofc i noticed it. As a person who still maraton nonton aot di thn 2024," ujar seorang netizen.
"Related sih karena lawannya luar biasa," tutur netizen lain.
Baca Juga: TKN Prabowo-Gibran Desak Bawaslu Sanksi Anies yang Provokatif hingga Data Salah di Debat
"Hahah ada yang notice juga ternyata. Season terakhir Attack on Titan juga politik, mungkin dirasa relate. Andaikan pas debat ditanyain begini "Anda pendukung Yegerist atau Aliansi?" Kwkwkw," kata netizen berbeda.
Sejumlah netizen menduga Anies melakukan salute ala Attack on Titan untuk mendapat perhatian dari pecinta Jepang, para Wibu.
"Oh damn now he's trying to get wibu's attention," kata netizen.
"Apakah beliau sosok yg bisa menyatukan kpopers & wibu?" tulis netizen lain.
Attack on Titan bercerita tentang sebuah dunia tempat para manusia hidup di dalam benteng-benteng besar.
Mereka hidup di benteng besar agar dapat melindungi diri dari serangan makhluk raksasa atau Titan yang muncul secara tiba-tiba. Serial anime yang diadaptasi dari manga karya Hajime Isayama ini pertama kali dirilis pada 2013.