Suara.com - Meski tengah sibuk dengan berbagai agenda kampanye, calon wakil presiden nomor urut 3, Mahfud MD juga tetap menjalankan perannya sebagai Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam).
Ia kekeuh, tak mau melepas jabatannya sebagai mentri karena beberapa alasan. Secara taktis, Mahfud mengaku tak mai kecolongan dari lawan politiknya, yakni calon presiden nomor urut dua, Prabowo Subianto yang juga seorang Menteri Pertahanan (Menhan).
"Itu kan calon yang satunya, Pak Prabowo itu kan juga menteri, tidak mundur," kata Mahfud MD, dikutip dari kanal YouTube Denny Sumargo, Selasa (9/1/2024).
Dengan tidak melepas jabatannya sebagai Menteri, Mahfud mengaku dapat melakukan pengawasan apabila terja penyalahgunaan wewenang oleh Prabowo. Namun Mahfud mengaku, akan mundur jika Prabowo juga mundur.
Baca Juga: Anies Baswedan Dianggap Serang Personal Prabowo Subianto Didebat Capres, Pengamat Sebut Ini Hanya..
"Saya jagain nih, agar sana (Prabowo) tidak terjadi penyelahgunaan wewenang ada saya di sini. Kan saya bisa ngawasi dia," katanya.
"Saya sudah bilang kalau Pak Prabowo mundur ya saya mundur juga. Kalau ndak ya sudah, saya jaga," katanya.
Alasan lainnya Mahfud tetap bertahan ialah terkait pekerjaannya. Masih ada beberapa kasus yang hingga kini dikawal olehnya.
"Masih harus diselesaikan dan itu penting. Kalau ditinggal sekarang itu kurang tepat," katanya.
Sebagaiahli dibidang hukum, Mahfud juga cukup memahami etika yang berlaku. Hal itu tentu tetap menjadi pertimbangan pria asal Madura itu.
Baca Juga: Riuh Titiek Soeharto Dipanggil Ibu Negara, Prabowo Didoakan Menang Pilpres dan Bisa Rujuk
"Tapi saya juga tahu masalah etika pemerintahan kemudian kedudukan etika di dalam hukum, itu semua tentu saya pertimbangkan," katanya.