Suara.com - Calon presiden (capres) nomor urut 03 Ganjar Pranowo menjadi ‘Singa Podium’ saat tampil pada debat capres ke tiga KPU. Ganjar menjadi sorotan lantaran mampu menguasai panggung debat bertema pertahanan, keamanan, hubungan internasional dan geopolitik.
Dalam debat yang berlangsung di Istora Senayan, Minggu (7/1/2024), Ganjar berani mengkritik pembelian alutsista bekas dan kebijakan Prabowo Subianto sebagai Menteri Pertahanan.
Tak sekadar mengkritik, namun Ganjar juga memberikan solusi dengan memaparkan program gagasannya yang lebih sakti untuk memperkuat pertahanan negara. Antara lain, mengembangkan industri pertahanan dalam negeri.
Gagasan Ganjar itu, diungkapkan saat ia melakukan kunjungan ke Cilacap, Jawa Tengah, Selasa (9/1/2024).
"Pembelian alutsista itu sebenarnya dalam konteks government yang penting. Yang kedua adalah pengembangan industri pertahanan dalam negeri," tegas Ganjar.
Ia mencontohkan, PT PAL Indonesia telah memproduksi kapal selam, bekerjasama dengan Korea Selatan. Menurutnya, pengembangan industry dalam negeri harus dilanjutkan dan ditingkatkan karena itu merupakan kekuatan anak bangsa.
"Maka saya contohkan bagaimana PT PAL membuat kapal selam yang sudh kerjasama dengan Korsel itu mesti dilanjutkan jangan dipotong. Karena itu kekuatan bangsa ya, kekuatan anak bangsa yang ada teknolgi yang mesti kita jaga," tandasnya.
Capres yang berpasangan dengan Mahfud MD itu menambahkan, untuk bisa memperkuat pertahanan dan keamanan negara, konsistensi dalam perencanaan sangat penting.
"Jadi keajegan dalam perencanan itu penting, jangan bolak balik. Sekali lagi itu penting. Maka butuh disusun buku putih pertahanan Indonesia," imbuhnya.
Baca Juga: Anies dan Ganjar Beri Nilai Kinerja Kemenhan, Gestur Prabowo Disebut Menahan Geram