Mahfud MD Pernah Jadi Menteri Pertahanan, Tidak Sependapat Dengan Presiden Jokowi

Muhammad Yunus Suara.Com
Selasa, 09 Januari 2024 | 13:48 WIB
Mahfud MD Pernah Jadi Menteri Pertahanan, Tidak Sependapat Dengan Presiden Jokowi
Calon Wakil Presiden nomor urut 3 Mohammad Mahfud MD ketika ditemui wartawan di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, pada Selasa (9/1/2024) [SuaraSulsel.id/ANTARA]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Calon Wakil Presiden Moh Mahfud MD ternyata pernah menjabat sebagai Menteri Pertahanan Republik Indonesia.

Mahfud MD sebelumnya dikenal juga sebagai staf pengajar dan Guru Besar Fakultas Hukum Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta sejak tahun 1984.

Sebelum menjabat sebagai Hakim Konstitusi pada 2008 - 2-13, Prof Mahfud MD pernah menjabat sebagai Menteri Pertahanan RI pada tahun 2000-2001. Pada masa Presiden Abdurrahman Wahid.

Pasca debat ketiga calon Presiden, Mahfud Md mengemukakan bahwa data alat utama sistem persenjataan atau alutsista yang menjadi topik pada debat ketiga Pilpres 2024, Minggu (7/1), bukan termasuk rahasia negara.

Baca Juga: Debat Ketiga Capres, Najwa Shihab Sebut Anies Paham Cara Pancing Emosi Prabowo

"Ndak ada dari pertanyaan (selama debat) itu yang harus mengungkap rahasia negara. Itu bisa dibuka di publik karena bukan soal strategi pertahanan. Itu kan soal alutsista, enggak bisa dibicarakan di ruang tertutup," kata Mahfud ketika ditemui usai Sidang Kabinet Paripurna di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa 9 Januari 2024.

Secara tidak langsung, Mahfud mengkritisi jawaban calon presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto yang mengusulkan agar data soal alutsista dibahas dalam forum terpisah ketika hal itu ditanyakan, baik oleh capres nomor urut 1 Anies Baswedan maupun capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo.

"Kalau (dibicarakan) di ruang tertutup namanya rembukan, bukan debat," tutur Mahfud.

Sebagai menteri pertahanan pada masa pemerintahan Presiden Abdurrahman Wahid awal tahun 2000-an, Mahfud mengklaim dirinya sangat memahami apa saja informasi yang termasuk rahasia negara dan mana yang bukan rahasia negara.

"Rahasia negara itu, misalnya intelijen, strategi penyerangan. Kalau bicara soal anggaran atau situasi, itu kan bukan rahasia. Kalau saya ya, kan saya mantan menhan juga, saya tahu mana undang-undang yang (soal) rahasia (data negara)," tutur Mahfud.

Baca Juga: Siti Atikoh Bocorkan Ritual Rahasia Ganjar Pranowo Sebelum Debat Capres Ketiga

Lebih lanjut, Mahfud menilai penyelenggaraan debat ketiga Pilpres 2024 sudah bagus.

Dia pun mengaku tidak sependapat dengan Presiden Joko Widodo yang menyebut debat ketiga lebih menyerang antarpersonal, bukan pada substansi visi dan misi masing-masing capres.

"Ya mungkin (terlalu personal) kalau penilaian presiden. Kalau saya sih enggak," kata Mahfud.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI