Suara.com - Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto, tak mau mempersoalkan Presiden Joko Widodo alias Jokowi yang tak bisa menghadiri perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-51 PDIP di Sekolah Partai, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, pada Rabu 10 Januari mendatang. Jokowi diketahui akan melakukan kunjungan ke luar negeri pada 9 sampai 14 Januari 2024.
Hasto sendiri mengaku pihaknya sudah menerima informasi mengenai kepergian Jokowi itu. Ia tak mempermasalahkannya karena yang dilakukan Jokowi juga merupakan kepentingan bangsa dan negara.
"Tugas kenegaraan kan untuk kepentingan bangsa dan negara, untuk kepentingan rakyat, partai juga berjuang untuk kepentingan rakyat, sehingga dua-duanya sama, tugas Presiden Jokowi ke Filipina kami hormati," ujar Hasto dalam konferensi pers di Kantor DPP PDIP, Senin (8/1/2024).
Apalagi, perayaan HUT kali ini disebutnya memang tidak berpusat di satu lokasi karena hanya mengundang 51 orang di Sekolah Partai. Masyarakat, khususnya para kader akan merayakannya di tingkat RT-RW.
Baca Juga: Sudah H-2, Jokowi Belum Dapat Undangan HUT ke-51 PDIP
"Sehingga VVIP kami ya rakyat, wong cilik, akar rumput, maka peringatan itu dilaksanakan ditingkat RT dan RW. Jadi sangat clear bahwa bapak presiden sudah ada tugas beliau ke Filipina. Tugas yang penting," ucapnya.
Ia menyebut lokasi dipilih berdasarkan Sekolah Partai PDIP menjadi tempat mendidik kader mengenai berbagai nilai penting yang dianut partai lambang banteng itu. Selain itu, perayaan kali ini akan mengangkat tema Satyam Eva Jayate yang artinya Kebenaran Pasti Menang.
"Sekolah partai merupakan tempat untuk mendidik kader-kader partai yang punya moralitas dan etika politik yang baik, memiliki komitmen kerakyataan menjadikan falsafah Pancasila dengan komitmen pembebasan nasib wong cilik terus menerus di perjuangkan oleh seluruh kader partai," jelasnya.
Selain itu, Sekolah Partai PDIP juga disebutnya menggambarkan ideal tentang politik kekinian yang diwarnai dengan oleh praktik-praktik deriberalisasi yang seharusnya menempatkan kedaulatan berada di tangan rakyat.
Namun, yang terjadi saat ini justru diwarnai oleh berbagai bentuk intimidasi, ancaman terhadap kualitas demokrasi yang seharusnya rakyat menjadi orientasi bagi seluruh partai politik dan pasangan calon presiden dan wakil presiden.
Baca Juga: Dianggap Tak Netral Oleh PDIP, Jokowi soal Pertemuan 4 Mata dengan Prabowo: Bahas Pilpres!
"Sehingga gambaran ideal dari sekolah partai ditunjukan," terang Hasto.
Lebih lanjut, Hasto mengatakan bahwa peringatan HUT ke-51 PDIP akan dilaksanakan secara sederhana tetapi khidmat. Hal ini mengingat ini bersamaan dengan Pemilu legislatif dan Pemilu presiden.
Karena itu, tidak banyak orang yang akan diundang nantinya ke acara utama ini.
"Sehingga yang diundang nanti hanya 51 orang sesuai dengan usia PDIP," ujar Hasto.