CEK FAKTA: Ganjar Klaim Prabowo Batalkan Kerjasama Pembuatan Kapal Selam Dengan Korsel, Benarkah?

Bangun Santoso Suara.Com
Minggu, 07 Januari 2024 | 22:43 WIB
CEK FAKTA: Ganjar Klaim Prabowo Batalkan Kerjasama Pembuatan Kapal Selam Dengan Korsel, Benarkah?
Capres nomor urut dua, Prabowo Subianto (kiri) beradu gagasan dengan Capres nomor urut tiga, Ganjar Pranowo (kanan) saat Debat Capres Ketiga di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (7/1/2024). [Suara.com/Alfian Winanto]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Dalam debat ketiga capres di Istora Senayan, Minggu (7/1/2024) malam, capres nomor urut 3, Ganjar Pranowo menyebut Menteri Pertahanan Prabowo Subianto membatalkan kerja sama pembuatan kapal selam PT PAL dengan Korea Selatan.

Klaim tersebut disampaikan oleh Ganjar pada acara debat ketiga Pilpres 2024 yang mengusung tema pertahanan, keamanan, hubungan internasional, dan geopolitik bertempat di Istora Senayan.

Berikut pernyataan Ganjar:

“Ketika kita membuat kapal selam yang sudah dimulai dari bapak yang kerja sama... kalau tidak salah bapak batalkan dengan Korea Selatan, tolong pak kalau saya keliru,” kata Ganjar.

Baca Juga: CEK FAKTA: Anies Sebut 160 Ribu Orang Meninggal Bukan Karena Serangan Militer, Melainkan Akibat Virus, Benarkah?

Soal klaim Ganjar itu, dosen Hubungan Internasional Universitas Paramadina, Prasetia Nugraha mengatakan, pernyataan soal Prabowo membatalkan kerja sama pembuatan kapal selam dengan Korea Selatan merupakan salah.

Dia menyebut, pada 2021, Indonesia (Menhan Prabowo) masih menerima hasil kerja sama PT PAL Dengan DSME Korea Selatan yakni kapal selam Alugoro-405.

Namun memang benar Indonesia sedang dihadapkan pada tuduhan meninggalkan kontrak kerja sama untuk tiga kapal selam senilai 1,02 miliar dolar AS oleh situs Asian Military Review untuk beralih ke jenis kapal selam Scorpene produksi Naval Group (Prancis).

Kesimpulan:

Dengan adanya serah terima satu kapal selam pada 2021, maka dapat dianggap bahwa Indonesia tidaklah sepenuhnya meninggalkan kontrak kerja sama yang ditanda-tangani pada tahun 2019 tersebut.

Baca Juga: CEK FAKTA: Klaim Prabowo 50% Alutsista Dunia Adalah Bekas, Serius?

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI