PDIP Usung Tema Satyam Eva Jayate untuk HUT ke-51 10 Januari Nanti, Apa Artinya?

Sabtu, 06 Januari 2024 | 18:49 WIB
PDIP Usung Tema Satyam Eva Jayate untuk HUT ke-51 10 Januari Nanti, Apa Artinya?
Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP PDIP Hasto Kristiyanto (jaket merah) dalam konferensi pers di Kantor DPP PDIP, Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta, Sabtu (6/1/2024). (Suara.com/Bagaskara)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - PDIP akan memperingati Hari Ulang Tahun atau HUT ke-51 pada Rabu, 10 Januari 2024 mendatang.

Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan, seluruh jajaran partai mulai dari tingkat DPP, DPD dan DPC seluruh Indonesia telah menggelar rapat yang diperluas guna membahas HUT ke-51 Partai.

Di mana, sesuai instruksi dari Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri serta pencermatan terhadap sejarah perjalanan partai, maka HUT PDIP ke-51 ini akan mengusung tema ‘Satyam Eva Jayate, Kebenaran Pasti Menang’.

Hal itu disampaikan Hasto saat konferensi pers di Kantor DPP PDIP, Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta, Sabtu (6/1/2024). Hadir dalam kesempatan itu, Ketua DPP PDIP Ahmad Basarah, kader muda PDIP Seno Baskoro dan Setiawan.

Baca Juga: Ganjar Senggol KPU Soal Contoh Surat Suara Hanya Tampilkan 2 Paslon: Kalau Minta Maaf Terus...

“Sesuai dengan arahan Ibu Ketua Umum Prof. Dr. Megawati Soekarnoputri dengan mencermati seluruh sejarah PDIP, sejarah yang diwarnai oleh keyakinan politik dalam menghadapi pemerintahan yang otoriter selama 32 tahun orde baru, maka tema kali ini adalah ‘Satyam Eva Jayate’. Satyam Eva Jayate ini Kebenaran Pasti Menang,” kata Hasto.

Hasto menjelaskan, soal tema HUT ke-51 PDIP yakni ‘Satyam Eva Jayate Kebenaran Pasti Menang’ menunjukan suatu spirit kepartaian bahwa PDIP yang berasal dari rakyat, serta memiliki tradisi perlawanan terharap otoriter Orde Baru.

Juga memiliki rekam jejak yang sangat panjang sebelum Indonesia merdeka serta Partai Nasional Indonesia (PNI) yang didirikan oleh Bung Karno pada tanggal 10 Juni 1927.

“Maka seluruh benang merah perjuangan tersebut nantinya akan jadi bagian dari keyakinan politik partai dalam menghadapi Pemilu tahun 2024,” ungkapnya.

Hasto mengatakan, bahwa logo Peringatan HUT ke-51 PDIP ini dirancang khusus oleh Ketua DPP bidang Ekonomi Kreatif dan Kepala Situation Room, M Prananda Prabowo.

Baca Juga: Terseret Kasus Dugaan Korupsi, Mantan Gubernur Bali dari PDIP Diperiksa Polisi

Putra Megawati Soekarnoputri, M Prananda Prabowo berfoto bersama capres-cawapres Ganjar Pranowo dan Mahfud MD di Kantor DPP PDIP, Menteng, Jakarta, Rabu (18/10/2023). (Dok. PDIP)
Putra Megawati Soekarnoputri, M Prananda Prabowo berfoto bersama capres-cawapres Ganjar Pranowo dan Mahfud MD di Kantor DPP PDIP, Menteng, Jakarta, Rabu (18/10/2023). (Dok. PDIP)

Lebih lanjut, Hasto mengatakan, sesuai dengan jati diri PDIP yang berasal dari rakyat, maka kegiatan HUT pada tanggal 10 Januari akan diwarnai oleh gerakan turun ke bawah.

“Sehingga peringatan HUT PDIP akan dilakukan di basis-basis rakyat, di tingkat-tingkat RT dan RW di seluruh Indonesia. Sehingga HUT kali ini merasakan sebagai kesatupaduan antara PDIP dengan rakyat,” ujarnya.

Lebih lanjut, politisi asal Yogyakarta ini menjelaskan, peringatan HUT PDIP juga akan diwarnai dengan berbagai kegiatan seperti penghijauan, yang merupakan tradisi kerpataian partai. Terlebih, selama ini setiap HUT PDIP dan Hari Ulang Tahun Megawati Seokarnoputi, pihaknya selalu mempersembahkan kegiatan merawat pertiwi.

Selanjutnya, Hasto mengatakan, Badan Penanggulangan Bencana (Baguna) PDIP juga akan melakukan safari politik. Dilengkapi dengan mobil dapur umum, ambulans serta mobil pelayanan rakyat untuk bergotong royong membuka dapur umum membantu rakyat secara langsung.

Sekaligus membangun kesadaran bahwa nilai-nilai kerakyatan, kamanusiaan, dan kebangsaan itu merupakan watak dan jati diri dari PDIP.

Selain itu, kegiatan kebudayaan juga akan dilakukan dengan dimotori oleh Badan Kebudayaan Nasional (BKN) di bawah pimpinan Aria Bima dan Rano Karno, dan saat ini PDIP telah meluncurkan mobil bioskop.

“Disitulah nanti gelora nasionalisme, gelora cinta tanah air akan dilakukan dengan sebaik-baiknya,” jelasnya.

“Peringatan HUT kemudian akan dilaksanakan di berbagai daerah, dan sebagaimana tradisi PDIP HUT ini akan dibuka pada tanggal 10 Januari dan akan diakhiri pada tanggal 31 Mei 2024, yang kemudian dilanjutkan dengan Bulan Bung Karno,” sambungnya.

Maka dari itu, kata dia, sejarah perjuangan partai yang menyatu dengan rakyat serta menghadapi ujian-ujian sejarah, maka HUT ke-51 ini akan dibangun semangat untuk memenangkan Pemilu 2024 dan pemenangan PDIP maupun pemenangan Pak Ganjar dan Pak Mahfud MD.

“Warna kerakyatan untuk memperkuat akar rumput partai menyatu dengan rakyat menjadi peringatan HUT ke-51 PDIP,” pungkasnya.

Sementara itu, dalam kesempatan yang sama, Ketua DPP PDIP Ahmad Basarah pun turut menyampaikan makna yang terkandung dalam peringatan HUT ke-51 PDIP yakni ‘Satyam Eva Jayate, Kebenaran Pasti Menang.

Basarah bersama PDIP selalu meyakini bahwa kebenaran itu selalu pasti akan datang. Sebagai keyakinan para pendiri bangsa, bahwa kolonialisme adalah suatu tindakan kejahatan kemanusiaan kepada bangsa lain.

Ketua DPP PDI Perjuangan (PDIP), Ahmad Basarah di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (14/8/2023). (Suara.com/Bagaskara)
Ketua DPP PDI Perjuangan (PDIP), Ahmad Basarah di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (14/8/2023). (Suara.com/Bagaskara)

Melalui keyakinan politik itu, para pendiri bangsa behasil merebut kemerdekaan bangsa Indonesia. Kemudian keyakinan akan kebenaran itu pasti akan datang ketika Bung Karno menginspirasi dunia dengan mengadakan Konferensi Asia Afrika di Bandung dan menghasilan Dasa Sila Bandung.

“Dan Alhamdulillah, Puji Tuhan, dengan inspirasi atas dasar keyakinan melawan kolonialisme itu, banyak bangsa Asia Afrika yang merdeka, dan nama Bung Karno diabadikan di negara itu. Dan inspirasi kemerdekaan itu diperoleh dari Dasa Sila Bandung lewat Konferensi Asia Afrika,” kata Basarah.

Lalu, Basarah menceritakan kisah bagaimana Satyam Eva Jayate juga telah dibuktikan oleh Megawati Soekarnoputri ketika memimpin PDI kemudian menjadi PDIP saat melawan desoekarnoisasi yang dilakukan Orde Baru waktu itu.

“Kebenaran ajaran Bung Karno waktu itu, kebenaran dan legacy yang ditingalkan Bung Karno kepada bangsa Indonesia dan kepada dunia terbukti ada suatu ideologi yang langgeng, ideologi yang lestari, ideologi yang relevan sepanjang sejarah bangsa Indonesia,” jelas Basarah.

Oleh karena itu, Basarah menilai segala macam cuaca dan dinamika politik saat ini anggap oleh partai berlambang banteng moncong putih itu sebagai suatu dialektika.

“Dari dialektika politik itu kami meyakini kebenaran pasti akan menang, Satyam Eva Jayate,” tegas Basarah.

“Dirgahayu ke-51 PDIP, Tuhan bersama orang-orang yang mencintai kebenaran dan keadilan,” tutupnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI