Pj Gubernur Jabar Pastikan Tak Ada Penutupan Tol Cisumdawu Pasca Gempa Sumedang

Erick Tanjung Suara.Com
Selasa, 02 Januari 2024 | 14:54 WIB
Pj Gubernur Jabar Pastikan Tak Ada Penutupan Tol Cisumdawu Pasca Gempa Sumedang
Jalan Tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Cisumdawu), Kabupaten Sumedang, Jawa Barat. Antara/Raisan Al Farisi
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

"Gempa bumi magnitudo 4,8 (ketiga) menyebabkan sedikit keretakan dinding Terowongan Kembar Tol Cisumdawu. Pihak pengelola melakukan asesmen dan tindakan lainnya yang dianggap perlu. Namun, atas keretakan itu dipastikan tidak mengganggu lalu lintas dan kondisi masih aman terkendali," ucapnya.

Sementara itu, gempa bumi menyebabkan RSUD Kecamatan Sumedang Selatan yang mengalami kerusakan ringan di bagian langit-langit dan keretakan dinding. Pihak Pemerintah Kabupaten Sumedang meminta agar seluruh pasien dan petugas RS keluar sementara dari gedung sebagai antisipasi hingga keadaan dapat dipastikan aman.

Akibat gempa berkekuatan mencapai 4,8 magnitudo di Sumedang pada 31 Desember 2023 malam, sebanyak 138 rumah rusak ringan, 110 rumah rusak berat, 456 warga mengungsi, kemudian 11 orang mengalami luka ringan, dengan dua orang diantaranya dirawat di RSUD Sumedang dan RS Santosa Bandung.

Tidak dikabarkan adanya korban jiwa dalam kejadian tersebut.

Berdasarkan hasil analisa Badan Geologi Kementerian Energi Sumber Daya dan Mineral (ESDM), kejadian gempa bumi diperkirakan akibat aktivitas sesar aktif Cileunyi - Tanjungsari yang disimpulkan berdasarkan posisi lokasi pusat gempa bumi dan kedalaman dari data BMKG.

Menurut data Badan Geologi, Sesar Cileunyi - Tanjungsari merupakan sesar mendatar mengiri, sebarannya mulai dari selatan Desa Tanjungsari menerus ke timur laut hingga lembah Sungai Cipeles, dan nilai laju geser berkisar antara 0,19 - 0,48 mm/tahun.

Badan Geologi juga mencatat bahwa wilayah Kabupaten Sumedang pernah mengalami kejadian gempa bumi merusak pada tahun 1972, sedangkan kejadian gempa bumi tahun 2010 menimbulkan kecemasan bagi penduduk di daerah Tanjungsari. Pada tahun 2022, juga tercatat kejadian gempa bumi dengan magnitudo (M2,7) pada kedalaman 16 km. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI