Suara.com - Deputi Hukum Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Pranowo-Mahfud MD, Todung Mulya Lubis mengungkap salah satu relawan meninggal dunia karena diduga dianiaya oleh pendukung pasangan capres lain di Klaten Yogyakarta.
Korban bernama Muhandi Mawanto dan meninggal pada 24 Desember 2023.
"Mereka yang meninggal dunia ini adalah relawan pendukung Ganjar-Mahfud dan yang diduga mengalami kekerasan dan brutalitas oknum paslon yang lain," kata Todung di Djakarta Theater, Jakarta pada Sabtu (30/12/2023).
Ditegaskannya hal itu tidak dapat dibiarkan. Aparat penegak hukum harus mengambil tindakan tegas.
"Ini tidak bisa dibenarkan, karena kita ingin pemilu yang damai, pemilu yang tertib, pemilu yg sesuai aturan," katanya.
Dia memastikan TPN akan mengambil tindakan demi keadilan korban.
"Jadi semua brutalitas dan tindakan-tindakannya kekerasan yang dilakukan itu melanggar hukum. Dan itu tidak bisa kita terima. Dan kita akan memproses ini secara hukum sesuai dengan ketentuan yang berlaku," ujarnya.
"Brutalitas ini membahayakan, kekerasan ini membahayakan pemilu kita karena ini menimbulkan iklim ketakutan dan kita tidak boleh membiarkan ini," tegasnya.
Untuk kronologis pastinya, TPN meminta kepolisian melakukan investigasi.
Baca Juga: Pengamat: Pilpres 2024 Mustahil Satu Putaran
"Kami ingin minta investasi kepada kepolisian dan TNI, karena ini laporan yang kita terima karena kami sangat prihatin, dan sangat sedih, dan tdk bisa membayagkan," kata Todung.
"Apakah kita akan punya pemilu dan pilpres yang damai kalau keadaan semacam ini terus berlanjut apalagi bereskalasi. Jadi ini tidak bisa dibiarkan," imbuh dia.