Suara.com - Koordinator Projek Jesuit Refugee Service (JRS) Indonesia Aceh, Hendra Saputra mengakui ramainya isu miring yang menimpa para pengungsi dari Rohingya, Myanmar di Aceh. Namun, fakta di lapangan disebutnya tak sesuai kabar yang beredar.
Salah satu isu yang beredar, kata Hendra, adalah pelecehan seksual terhadap warga lokal. Hendra pun memastikan kabar ini tidaklah benar.
"Setelah kami cek ke lapangan itu kami pastikan tidak ada pelecehan seksual terhadap warga lokal," ujar Hendra dalam diskusi daring, Kamis (28/12/2023).
Menurut Hendra, masyarakat Indonesia kerap kali termakan isu negatif soal Rohingya tanpa memastikan dulu kebenarannya. Apalagi, kabar ini sudah menjadi pemberitaan salah satu media massa.
Baca Juga: 6 Fakta Mahasiswa Aceh Usir Pengungsi Rohingya, Sikap Anarkis Disorot Bak Tak Berpendidikan
"Isu ini yang belakangan ini dimainkan, isu ini terus digoreng-goreng," ungkapnya.
Tak hanya soal pelecehan seksual, menurutnya banyak kabar miring lainnya soal pengungsi Rohingya yang salah. Seperti penganggaran untuk bantuan pengungsi hingga perilaku para pengungsi.
"Ada isu pemerintah Aceh tidak menganggarkan anggaran bantuan untuk penghuni rohingya, ada juga isu soal perilaku para pengungsi," pungkasnya.