Sebut Pengungsi Rohingya jadi Beban, Prabowo: Masih Banyak Rakyat Kita Hidupnya Susah!

Selasa, 26 Desember 2023 | 13:25 WIB
Sebut Pengungsi Rohingya jadi Beban, Prabowo: Masih Banyak Rakyat Kita Hidupnya Susah!
Sebut Pengungsi Rohingya jadi Beban, Prabowo: Masih Banyak Rakyat Kita Hidupnya Susah!. (Suara.com/Novian)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Calon presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto memandang perlu pendekatan integralistik dalam menangani persoalan pengungsi Rohingya. Pasalnya permasalahan itu sudah menjadi isu global yang menyangkut beberapa negara.

"Tentu Indonesia kita harus mendekatinya dengan suatu sikap dan pendekatan yang integralistik. Kita koordinasi dengan badan-badan internasional. dengan PBB dan sebagainya," kata Prabowo di Hermes Palace Hotel, Banda Aceh, Selasa (26/12/2023).

Kendati begitu, Menteri Pertahanan ini memandang saat ini kepentingan rakyat Indonesia menjadi prioritas.

Ia menegaskan harus mengutamakan lebih dulu kepentingan rakyat di negeri sendiri dan kepentingan nasional.

Baca Juga: Tahu Relawannya Ditembak OTK di Madura, Prabowo Inginkan Satu Hal Ini

"Masih banyak rakyat kita yang hidupnya masih susah, jadi tidak begitu fair kalau kita harus menerima semua pengungsi (Rohingya) itu menjadi beban kita, walaupun dari segi kemanusiaan kita juga punya rasa solidaritas ingin membantu dan sebagainya," kata Prabowo.

Pengungsi Rohingya. [ANTARA]
Pengungsi Rohingya. [ANTARA]

"Jadi ini perlu pendekatan yang integralistik, tapi sekali lagi di ujungnya kita harus menjaga kepentingan bangsa kita dan rakyat kita," sambung Prabowo.

Penampungan Sementara Penuh

Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam), Mahfud MD menyebut pemerintah saat ini kesulitan untuk menampung warga Rohingya yang datang ke Indonesia. Sebab, saat ini tempat penampungan sementara yang disediakan sudah penuh.

"Tempat penampungan yang disediakan oleh pemerintah di berbagai tempat itu sudah penuh," ujar Mahfud di Ciawi, Jawa Barat, Rabu (20/12/2023).

Baca Juga: Prabowo Minta Maaf Belum Ke Aceh: Jadi Pimpinan Parpol Sangat Berat, Apalagi Kalau Kalah

180 Pengungsi Rohingya Singgah ke Disdukcapil Pidie. [Antara]
180 Pengungsi Rohingya Singgah ke Disdukcapil Pidie. [Antara]

Mahfud menyebut hal ini terjadi karena jumlah pendatang dari Rohingya terus bertambah. Salah satu penyebabnya adalah oknum yang melakukan Tindak Pidana Perdagangan Orang atau TPPO.

"Ada mafia TPPO-nya yang kemarin sudah ditangkap. Jadi mereka sengaja ngajak ke sini nanti dikirim kemana-mana, itu untuk jadi pekerja ilegal," ucapnya.

"Menjadi apa begitu, dilarikan dulu ke Indonesia karena tahu orang Indonesia baik baik. Jadi penampungan sudah penuh sekarang," terangnya.

Lebih lanjut, Mahfud mengatakan saat ini pemerintah sedang mengupayakan mencari tempat penampungan sementara sebelum memulangkan mereka. Ia menganggap hal ini dilakukan demi kemanusiaan.

"Sementaranya mungkin agak menengah ini masih dibicarakan. Dicari tempatnya, dicari biayanya dan sebagainya," tuturnya.

Respons Jokowi soal Rohingya

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo atau Jokowi buka suara ihwal ramai pengungsi Rohingya yang berdatangan ke Aceh, Indonesia. Jokowi mengaku menerima laporan terkait makin banyaknya pengungsi yang datang.

"Saya memperoleh laporan mengenai pengungsi Rohingya yang semakin banyak yang masuk ke wilayah Indonesia, terutama Provinsi Aceh," kata Jokowi melalui keterangan presiden di Istana Merdeka yang disiarkan YouTube Sekretariat Presiden, Jumat (8/12).

Ilustrasi Jokowi dan pengungsi Rohingya
Ilustrasi Jokowi dan pengungsi Rohingya

Jokowi mengungkapkan adanya keterlibatan jaringan Tindak Pidana Perdagangan Orang atau TPPO dalam kasus pengungsi Rohingya yang datang ke Indonesia.

"Terdapat dugaan kuat ada keterlibatan jaringan Tindang Pidana Perdagangan Orang dalam arus pengungsian ini," ujar Jokowi.

Jokowi menyatakan pemerintah Indonesia akan menindak tegas pelaku TPPO. Ia berujar bantuan kemanusiaan sementara kepada pengungsi akan diberikan dengan mengutamakan kepentingan masyarakat lokal.

"Pemerintah Indonesia akan terus berkoordinasi dengan organisasi internasional untuk menangani masalah ini," kata Jokowi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI