Suara.com - Koordinator Masyarakat Antikorupsi Indonesia (MAKI) Boyamin Saiman mengatakan, pengunduran diri Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi non aktif, Firli Bahuri membuat penonton kecewa.
“Akhirnya nampak betul dia sangat tidak gentle, ya, mohon maaf istilahnya pengecut gitu. Kalau memang mau mundur harusnya dari kemarin-kemarin,” kata Boyamin saat dihubungi Suara.com, Jumat (22/12/2023).
Menurut Boyamin, Firli mundur karena sudah terpepet keadaan. Seharusnya Firli mundur sejak awal, sehingga terkesan gentleman.
“Setelah ini terpepet, pra peradilan kalah, terus dewas juga warnanya sudah akan mengukum dia. Terus di KPK sendiri gak ada yang ngebela, dan terakhir diduga dia tidak masuk rombongan yang diperpanjang dalam surat keputusan presiden (Keppres),” jelas Boyamin.
![Ketua KPK nonaktif Firli Bahuri (tengah) memberikan keterangan saat konferensi pers di salah satu cafe di Jakarta Timur, Selasa (19/12/2023). [Suara.com/Alfian Winanto]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2023/12/19/56475-firli-bahuri.jpg)
Dalam Keppres soal perpanjangan jabatan pimpinan KPK, kata Boyamin, hanya akan ada 4 pimpinan KPK yang diperpanjang jabatannya. Termasuk Ketua KPK sementara, Nawawi Pomolango.
“Nampaknya saya duga tidak ada namanya (Firli) masuk dalam rombongan yang diperpanjang. Maka sudah hopeless mengundurkan diri,” ucapnya.
Boyamin mengatakan, seharusnya Firli dengan gentle berpegang teguh dengan pendirian awalnya, yakni yakin tidak bersalah saat dibacakannya putusan di pengadilan nanti.
“Mestinya kan dia harus gentle, tidak mengundurkan diri dengan alasan ini praduga tidak bersalah dan dia yakin tidak akan diputus bersalah oleh pengadilan nanti, dia tidak mundur. Mestinya kan begitu,” kata Boyamin.
Boyamin mengira seorang pimpinan KPK merupakan seorang yang gagah berani, namun hal itu bertolak belakang. Hal itu, lanjut Boyamin dari tingkah laku Firli yang menutupi wajah dengan map, saat di Bareskrim Polri beberapa waktu lalu.
“Jadi terus terang selaku rakyat kecewa, kemarin misalnya waktu datang ke bareskrim, dia ngumpet sembunyi tutupi muka. Ternyata Ketua KPK pikir saya cemen banget ternyata. Cemen dan pengecut,” kata Boyamin.