Presiden Ceko Petr Pavel mengatakan bahwa ia "terkejut" dan menyatakan "penyesalan yang mendalam dan belasungkawa yang tulus kepada keluarga dan kerabat para korban."
Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen mengecam "kekerasan yang tidak masuk akal dari penembakan yang merenggut beberapa nyawa hari ini."
Gedung Putih mengutuk penembakan itu sebagai "tidak masuk akal."
"Presiden dan ibu negara berdoa untuk keluarga yang kehilangan orang yang dicintai dan semua orang yang terkena dampak dari tindakan kekerasan yang tidak masuk akal ini," ujar Sekretaris Pers Gedung Putih Karine Jean-Pierre.
Polisi awalnya mengatakan kepada warga untuk menghindari area tersebut dan tetap berada di dalam rumah, dengan mengatakan bahwa operasi mereka sedang berlangsung. Beberapa menit kemudian, mereka mengatakan bahwa penembak telah "dilumpuhkan."
Menteri Dalam Negeri Ceko Rakusan mengkonfirmasi kematian pria bersenjata tersebut, dan mengatakan tidak ada kaki tangan yang ditemukan. Dia mengatakan bahwa beberapa senjata telah ditemukan di gedung universitas.
Penembakan terjadi di Fakultas Seni di Universitas Charles. Polisi mengevakuasi dan menutup area tersebut sambil mencari pelaku penembakan.
Charles University memiliki total 49.500 mahasiswa dan merupakan salah satu institusi pendidikan tinggi tertua di Eropa, yang didirikan pada tahun 1348.
Kepala polisi Praha Martin Vondrasek mengatakan polisi percaya bahwa penembak telah membunuh ayahnya, yang ditemukan tewas di desa Hostoun, sebelah barat Praha.
Baca Juga: Polda Kalteng Tetapkan Satu Anggotanya Tersangka Kasus Penembakan Massa Demo Di Seruyan
Dia mengatakan polisi yakin pria bersenjata itu adalah seorang mahasiswa di universitas tersebut.