Suara.com - Seorang bocah 10 tahun bernama Kurniawan alias Awan tewas dibanting oleh ayah kandungnya, Usman (43). Peristiwa keji itu terjadi di Jalan Muara Baru Gang 4/5 RT 22/17, Penjaringan, Jakarta Utara, Rabu (13/12) kemarin.
Usman diketahui sehari-hari bekerja sebagai buruh bongkar muat di Pelabuhan Muara Baru.
Rekan seprofesi Usman, Arif mengaku kaget atas tindakan keji yang dilakukan oleh Usman terhadap anak kandungnya.
“Gak nyangka saya, padahal anaknya suka membantu orang,” kata Arif saat ditemui Suara.com di lokasi, Kamis (14/12/2023).
Baca Juga: Di Gang Sempit, Penampakan Rumah Bocah 10 Tahun yang Tewas Dibanting Ayah Kandung di Penjaringan
Arif mengaku telah mengenal lama dengan Usman. Meskipun rekan seprofesi, Arif tidak membenarkan apa yang sudah dilakukan Usman dan membuatnya sangat geram.
“Gak panteslah ayah kayak begitu,” ucapnya.
Arif mengatakan, sebagai rekan kerja, Usman tidak pernah bertingkah sesama buruh kasar lainnya.
Namun, tetangga mengenal Usman sebagai orang yang tempramental dan suka melakukan kekerasan terhadap anak-anaknya.
Arif menyebut, penghasilannya dengan Usman hampir sama. Dalam sehari jika kondisi barang sedang ramai, ia bisa membawa uang pulang ke rumah sekitar Rp100-150 ribu.
“Tapi kalau sepi paling cuma Rp30-50 ribu. Tergantung banyaknya ikan,” tuturnya.
Sebelumnya diberitakan, seorang anak bernama Kurniawan alias Awan tewas usai dibanting oleh ayah kandungnya, Usman.
Pemicunya lantaran Awan yang sedang bermain sepeda tidak sengaja menyenggol anak tetangga. Kejadian tersebut dilihat langsung oleh Usman yang sedang duduk di pinggir jalan sembari bermain gitar.
Tak lama, Usman menaruh gitarnya dan mencari Awan. Usai bertemu Awan, Usman langsung menampar Awan. Tak puas dengan aksinya, Usman kemudian menendang bokong Awan.
Hingga akhirnya, Usman menggendong Awan dan membantingnya. Akibat ulahnya, Awan langsung mengeluarkan darah dari mulut dan hidung hingga akhirnya tewas meregang nyawa dalam perjalanan ke rumah sakit.