Suara.com - Universitas Prima Indonesia (UNPRI) Medan tengah menjadi sorotan dan viral di sosial media karena heboh kabar penemuan mayat di gedung lantai 15 kampus tersebut. Baru-baru ini, telah rilis klarifikasi UNPRI Medan terkait hal tersebut.
Seperti apa klarifikasi UNPRI Medan yang sebelumnye menghebohkan karena penemuan 5 mayat di kampus tersebut.
Kejadian menimbulkan kegaduhan di ranah publik karena UNPRI Medan tidak kunjung memberikan klarifikasi mengenai status mayat, sebagai cadaver atau bukan. Pada akhirnya, klarifikasi UNPRI Medan justru menuai pro dan kontra karena sebelumnya, mereka kedapatan mempersulit polisi untuk melakukan pemeriksaan menyeluruh.
Dalam klarifikasi UNPRI Medan, pihak kampus menyatakan bahwa mayat tersebut merupakan cadaver yang dipergunakan untuk praktik perkuliahan kedokteran. Pihak kampus memiliki laboratorium untuk menunjang proses belajar mengajar anatomi di kelas kedokteran.
Baca Juga: Ditemukan 5 Mayat di Area Kampus, Pihak Unpri: Tidak Ada Kasus Pembunuhan
Dosen Anatomi Fakultas Kedokteran UNPRI, Dr. dr. Ali Napiah Nasution, MKT, MKM, Sp.KKLP(K) memberikan klarifikasi melalui sebuah video yang viral.
"Sekitar tanggal 12 Desember 2023 sekitar jam 3 sore. Atas permintaan polisi saya mendampingi polisi dari Polda dan tim laboratorium forensik memeriksa laboratorium anatomi fakultas kedokteran Universitas Prima Indonesia untuk melihat lima cadaver yang dikeluarkan dari bak cadaver laboratorium anatomi," ujar dosen yang mengajar sejak tahun 2008.
Menurut penjelasannya cadaver-cadaver ini dipergunakan untuk media belajar praktikum anatomi sejak tahun 2008. Ia pun berpendapat bahwa memiliki setiap fakultas kedokteran di seluruh Indonesia pasti memiliki cadaver di laboratorium anatomi.
Cadaver atau jenazah yang ditemukan tersebut diawetkan di laboratorium FK UNPRI. Total ada lima cadaver yakni satu mayat peremuan dan empat mayat laki-laki.
Selanjutnya Dikutip dari BBC News Indonesia, Wakil Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Prima Indonesia, Kolonel (Purn) Drg Susanto, menegaskan bahwa lima mayat yang ditemukan polisi di kampusnya bukan korban pembunuhan.
Baca Juga: Mengenal Cadaver dari Teka Teki Misteri Penemuan 5 Mayat di Unpri, Apa Itu?
"Saya salah satu pimpinan universitas menyatakan tidak ada kasus pembunuhan di lingkungan Unpri seperti yang diisukan," ujarnya dalam video YouTube PRIMTV pada Rabu (13/12).
Susanto juga menyatakan bahwa lima mayat yang terdiri dari 1 perempuan dan 4 laki-laki merupakan kadaver. Kelimanya disimpan di laboratorium anatomi.
Ia menjelaskan bahwa pengadaan kadaver ini telah dimulai sejak tahun 2005 oleh tektor terdahulu Prof Jakobus Tarigan. Susanto mengaku menyesalkan tindakan polisi yang kurang koordinasi ketika melakukan penggeledahan.
"Kami sangat menyesalkan tindakan oknum polisi dari Polrestabes Medan yang kurang koordinasi karena pimpinan Universitas yang tidak pernah dimintai keterangan secara resmi," ujarnya.
Akan tetapi klarifikasi UNPRI Medan ini justru menuai semakin membuat netizen bertanya-tanya. Banyak netizen yang tidak puas dengan klarifikasi yang dilakukan oleh UNPRI Medan terlebih polisi belum mendapatkan keterangan yang lengkap perihal tersebut.
Kronologi
Sebelumnya, kasus ini dimulai dari video viral mahasiswa diduga menemukan mayat di lantai 9 kampus tersebut. Pembuat video sudah mengklarifikasi dan meminta maaf bahwa mayat yang mereka temukan merupakan manekin untuk kepentingan konten video saja.
Akan tetapi, video mahasiswa yang menemukan mayat itu, meskipun hanya sebuah prank, telah memicu masalah pelik, di mana polisi akhirnya melakukan pemeriksaan untuk memastikan keberadaan mayat. Dalam penggeledahan itu, mereka menemukan lima mayat, terdiri atas seorang perempuan dan empat laki-laki.
Namun sebelum dilakukan penggeledahan, kedatangan aparat kepolisian sempat ditolak oleh Pihak UNPRI. Meskipun sempat dihalangi, aparat kepolisian akhirnya berhasil masuk ke dalam kampus. Mereka naik ke lantai sembilan dan melihat TKP sudah dibersihkan, tidakada bak mandi air tempat diduga mayat ditemukan seperti yang disebutkan dalam video.
Akhirnya polisi melakukan pemeriksaan lebih luas hingga menjangkau lantai 15 gedung UNPRI. Di sinilah mereka menemukan lima mayat tersebut.
Setelah penemuan terjadi, polisi melakukan koordinasi. Tidak hanya untuk mengurus pihak-pihak terkait yang membuat video prank di lantai 9, tetapi juga mengindentifikasi penemuan mayat yang terjadi di lantai 15.
Proses ini berlangsung cukup cepat, sampai akhirnya UNPRI Medan melakukan klarifikasi atas mayat yang ditemukan di lantai 15. Mereka memastikan bahwa mayat tersebut merupakan cadaver sebagai alat penunjang praktek kedokteran.
Kasatreskrim Polrestabes Medan, Kompol Teuku Fathir Mustafa, menuturkan polisi masih melakukan penyelidikan atas penemuan lima mayat di dalam gedung kampus Unpri Medan.
"Polisi akan mendalami penemuan kelima mayat ini. Kita akan minta keterangan dari pihak kampus, dari mana asal jenazah, siapa identitasnya, kenapa bisa ada di dalam kampus," ujar Kompol Teuku kepada media.
Demikian informasi mengenai klarifikasi UNPRI Medan dan perkembangan kasus penemuan diduga mayat di gedung kampus.
Kontributor : Mutaya Saroh