4 Fakta Guru SD Bunuh Diri Sekeluarga Gegara Utang, Tinggalkan Satu Anak Kembar yang Histeris

Farah Nabilla Suara.Com
Kamis, 14 Desember 2023 | 11:31 WIB
4 Fakta Guru SD Bunuh Diri Sekeluarga Gegara Utang, Tinggalkan Satu Anak Kembar yang Histeris
Ilustrasi bunuh diri. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kasus tewasnya seorang guru SD bersama istri dan anaknya mengiris hati masyarakat. Ketiganya ditemukan tewas di kediaman mereka di Dusun Boro Bugis, Desa Saptorenggo, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang, Selasa (12/12/2023). Aksi bunuh diri ini dilatarbelakang masalah utang.

Saat ditemukan warga, sang istri dan anak terbaring di atas kasur. Mulut istri berbusa sementara sang anak membiru. Sementara itu sang ayah bersimbah darah dengan luka sayatan. Ditemukan pula pesan di kaca rias untuk satu anak kembarnya yang masih hidup.

“Suami istri itu punya empat orang anak. Satu anaknya yang meninggal itu kembar, atau adiknya. Kalau kakaknya selamat karena sempat disuruh keluar rumah,” ujar Iswahyudi disadur dari beritajatim.com--jaringan Suara.com, Selasa (12/12/2023).

Diketahui, identitas ketiga korban, yakni Wahab (38) dan Sulikha (35). Sementara itu, anaknya yang juga ikut meninggal, berisinial ARE (13).

Baca Juga: Kronologi Pembunuhan Julita, Diracun hingga Dilakban di Kontrakan Cikarang Timur

Berikut deretan fakta kematian sekeluarga di Malang yang diduga akibat bunuh diri tersebut.

Sosok Wahab

Wahab merupakan ayah yang meninggal dalam kejadian tersebut. Ia dikenal sebagai sosok yang ramah dan taat beribadah.

Wahab berprofesi sebagai seorang guru SD. Ia mengontrak rumah di Dusun Bor Bugis, Desa Sapto Renggo, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang untuk ditinggali keluarganya.

Warga sekitar mengatakan bahwa Wahab adalah ayah yang rajin ke masjid dan kadang ikut tahlilan di sekitar rumah.

Baca Juga: Reaksi Happy Asmara saat Ayahnya Utang Rp1 Juta Jadi Sorotan: Pantes Rezekinya Ngalir Terus

Satu Anak Kembar Masih Hidup

Wahab dan Sulikha memiliki anak kembar berinisial ARE dan AKE. Namun, salah satu putri kembarnya yakni ARE ikut meninggal dalam kejadin tersebut.

Sebelum melakukan aksinya, ketika Subuh Wahab menyuruh AKE pindah ke kamar depan sehingga hanya ia istri dan ARE yang tidur di kamar belakang.

Begitu bangun, AKE berteriak meminta tolong ketika mendengar suara jeritan ayahnya di dalam kamar. Warga pun datang dan mendapati Wahab sedang meregang nyawa sementara anak dan istrinya telah meninggal.

Pesan di Kaca Rias

Ketika pintu kamar dibuka, tak hanya Wahab, istri dan anaknya yang menjadi perhatian, tapi juga sebuah tulisan di kaca rias.

Tulisan itu diduga dibuat oleh Wahab dilihat dari kemiripannya dengan buku agenda di rumah tersebut.

Tulisan itu berisi pesan kepada AKE anaknya yang masih hidup agar tetap berbakti kepada kakek, nenek, om, dan tantenya. Wahab juga menuliskan soal uang pemakaman yang ia titipkan kepada AKE dalam pesan tersebut.

Masalah Utang

Kasat Reskrim Polres Malang menduga kalau aksi bunuh diri sekeluarga itu dilatarbelakangi masalah beban utang yang ditanggung Wahab.

Dugaan ini muncul berdasarkan pemeriksaan polisi terhadap beberapa saksi yang pernah dimintai tolong untuk mengutangi. Kendati begitu, polisi masih belum bisa memastikan apakah Wahab juga terjerat pinjaman online.

AKP Gandha Syah Hidayat, Kasatreskrim Polres Malang, menyampaikan bahwa pihaknya sedang mendalami total jumlah utang W dan sejak kapan ia memiliki utang tersebut.

"Utang tersebut bukan dari pinjaman online atau instansi lain, melainkan kepada perseorangan," kata Gandha, Rabu (13/12/2023).

Catatan Redaksi:
Bunuh diri bukanlah solusi untuk menyelesaikan permasalahan kehidupan. Jika Anda atau orang di sekitar Anda mengalami tekanan dan muncul pikiran untuk bunuh diri, segeralah hubungi hotline bunuh diri Indonesia melalui nomor 1119 (ekstensi 8) atau hotline kesehatan jiwa Kemenkes di nomor 021-500-454.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI