Pengamat: Anies Politisasi Korban Tewas Pemilu 2019 untuk Kampanye

Rabu, 13 Desember 2023 | 13:13 WIB
Pengamat: Anies Politisasi Korban Tewas Pemilu 2019 untuk Kampanye
Capres dan cawapres nomor urut satu Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar saat debat perdana Capres dan Cawapres 2024 di Gedung KPU, Jakarta, Selasa (12/12/2023). [Suara.com/Alfian Winanto]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pengamat Politik, Bawono Kumoro menyoroti gestur capres Anies Baswedan saat debat capres di kantor KPU RI, Selasa (12/12/2023).

Dalam momen itu, Anies tampak menghadirkan ayah dari Harun Al Rasyid, korban meninggal dalam unjuk rasa di kantor Bawaslu yang memprotes hasil pemilu 2019.

Menurut Bawono, cara yang dilakukan Anies tak etis dilakukan lantaran terkesan menonjolkan penderitaan orang lain untuk bahan kampanye.

"Apabila maksud utama dari anies ingin menunjukkan diri sebagai calon presiden memiliki concern terhadap persoalan hak asasi manusia cukup untuk disampaikan saja secara verbal apa, contoh kasus mana, tanpa harus turut membawa keluarga korban di panggung debat agar tidak terkesan memanfaatkan kondisi korban untuk agenda politik pemilu 2024," kata Bawono saat dikonfirmasi, Rabu, (13/12/2023).

Baca Juga: Anies Banggakan JAKI saat Debat Capres, Gilbert PDIP Bandingkan Qlue Buatan Ahok, Mana yang Terbaik?

Kalaupun keberadaan ayah Harun Al-Rasyid dijadikan alat untuk menjatuhkan Prabowo, menurut Bawono hal itu sudah berlebihan.

"Strategi anies dengan membawa orang tua almarhum Harun dalam debat kemarin berlebihan," tegas dia.

Sedangkan posisi Prabowo yang disudutkan Anies, dinilai Bawono, lebih kalem karena memberi jawaban secara proporsional tidak berlebih dan lugas dalam bertutur.

"Prabowo juga tentu saja mengungkapkan apa yang menjadi visi-misi rencana ke depan apabila terpilih sebagai presiden," tutur Bawono.

Baca Juga: 3 Ketidakadilan Hukum yang Dibongkar Anies Baswedan di Debat Capres, Apa Saja?

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI