Suara.com - Hingga Minggu (10/12/2023) jasad keempat anak korban pembunuhan oleh ayah sendiri di Jagakarsa, Jakarta Selatan belum juga diambil oleh keluarga. Padahal, keempat korban bocah oleh polisi dinyatakan telah tewas dibunuh sejak Minggu (3/12/2023) lalu dan baru diketahui pada Rabu (6/12/2023).
Terkait hal ini, Kepala Rumah Sakit Polri Kramatjati, Jakarta Timur, Brigjen Pol Hariyanto mengatakan, keempat jasad korban sejak awal hingga selesai sudah diperiksa secara administrasi lalu diserahkan kepada penyidik.
"Dan siap diambil keluarga atau pihak berwenang," kata Hariyanto dalam keterangannya, Minggu (10/12/2023).
Menurut dia, Pihak RS Polri membantu merawat jenasah sampai diambil keluarga dengan seizin penyidik. Hanya saja, saat ini belum ada keluarga yang menghubungi dan mengambil jenasah di rumah sakit.
Baca Juga: Bakal Dites Kejiwaan, Panca Pembunuh 4 Anak Di Jagakarsa Akan Diobservasi 2 Pekan
"Kita bersama-sama termasuk media bisa mencari tau kenapa keluarga belum ambil. Mungkin masih berduka atau ada kesulitan di keluarganya.
Rumah sakit polri siap membantu," ujar Hariyanto.
Kembali disinggung apakah apakah sudah ada komunikasi dengan keluarga korban atau belum sama sekali?
Hariyanto mengatakan, bahwa hal itu sebenarnya bisa ditanyakan kepada penyidik.
"Jadi penyidik rumah sakit itu kan cuma meriksa saja. Setelah jenazah diperiksa sebenarnya kita kembalikan lagi ke penyidik. Penyidik mau apakan atau apa mau cari (keluarga) dan sebagainya itu penyidik," beber Hariyanto.
Tersangka Bakal Dites Kejiwaan
Sebelumnya, RS Polri bakal melakukan tes kejiwaan terhadap Panca Darmasyah, tersangka pembunuhan terhadap keempat anaknya, di sebuah rumah kontrakan di Jagakarsa, Jakarta Selatan.
Baca Juga: Panca Darmansyah, Ayah Gila Dari Jagakarsa
Adapun peristiwa pembunuhan empat anak itu terjadi di Jalan Kebagusan Raya, gang Roman RT4/3, Jagakarsa, Jakarta Selatan.
Kepala Rumah Saki Polri, Brigjen Hariyanto mengatakan, saat ini kondisi fisik Panca Darmansyah berangsur membaik namun masih harus menjalani perawatan intensif.
“Walaupun dia tersangka, tapi secara fisik kan ada kelemahan, karena mungkin tidak makan, atau mungkin kondisinya dan sebagainya, atau luka-luka, percobaan bunuh dirinya dan sebagainya,” kata Hariyanto saat dikonfirmasi, Minggu (10/12/2023).
Selain merawat dan memulihkan kondisi fisik dari Panca, Hariyanto mengaku pihaknya bakal melakukan tes kejiawaan terhadap pria tersebut.
“Penyidik juga meminta pada kita untuk pemeriksaan atau visum psikiatri. Visum psikiatri itu akan diperiksa oleh alih jiwa,” kata Hariyanto.
Dalam melakukan tes kejiwaan, Panca bakal mengalami observasi selama 2 minggu. Setelahnya, barulah kondisi kejiwaan Panca terlihat.
“Jadi alih jiwa secara aturan itu diberikan kesempatan untuk mengobservasi selama dua minggu. Jadi kalau sebelum dua minggu ditanya-tanyakan terus hasilnya, ya belum jadi,” jelasnya.
“Jadi dokter jiwanya itu diberi kesempatan observasi selama dua minggu. Setelah dua minggu, itulah dokter alih jiwanya menyipulkan,” imbuh Hatiyanto.
Meski demikian, usai menjalani pemeriksaan selama dua minggu, hasil atau kesimpulan dari observasi tersebut tidak langsung dapat dilihat, tergantung dari kesulitannya.
“Entah membuat kesimpulan dari dua minggu berapa hari, ya tergantung dokter jiwanya dan kesulitannya dan sebagainya. Setelah itu, ya nanti koordinasi antara penyidik dan dokter jiwanya ini,” tuturnya.
Sebelumnya, polisi menetapkan Panca Darmansyah sebagai tersangka pembunuhan keempat anaknya. Panca terbukti melakukan pembunuhan keempat anaknya satu per satu.
Usai melakukan pembunuhan, panca kemudian meletakan keempat anaknya di atas sebuah kasur yang berada di dalam kamar kontrakan.
Semantara Panca saat itu melakukan percobaan bunuh diri dengan menggoreskan pisau ke lengan kirinya. Saat ditemukan, Panca telah berlumur darah.
Panca ditemukan, usai warga sekitar curiga dengan bau busuk dari rumah yang disebabkan jenazah keempat anaknya.