Rata-rata korban selamat mengalami luka bakar. Sehingga perlu diberikan penanganan medis lebih lanjut.
Selain itu, tidak benar jika ada informasi yang beredar soal korban erupsi Gunung Marapi berumur tujuh tahun yang ikut dalam pendakian.
Setelah pencarian secara resmi diakhiri, petugas gabungan masih melakukan penyisiran di sekitar kawah Gunung Marapi dan beberapa area yang berpotensi menjadi lokasi korban lain yang tidak masuk di dalam data.
Sebenarnya proses pencarian bisa saja kembali dibuka. Namun demikian hal ini masih menunggu laporan jika masih ada orang atau pendaki yang dinyatakan belum ditemukan atau hilang di Gunung Marapi.
Hingga saat artikel ini ditulis, belum ada proses evakuasi masyarakat yang berada di kawasan Gunung Marapi. Meski demikian upaya pencegahan dampak erupsi tetap dilakukan dengan melibatkan anggota muspida setempat, sehingga risiko terjadinya korban dapat ditekan.
Erupsi pada Minggu, 3 Desember 2023
Erupsi sendiri terjadi pada pukul 14.54 WIB, dan ditandai dengan muntahan kolom abu berisi material vulkanik hingga setinggi 3,000 meter dari puncak kawah. Muntahan ini juga disertai suara gemuruh, sehingga dapat dipastikan setiap pendaki sempat mendengarnya.
Sempat dikabarkan bahwa Brigjen Polisi Edi Mardianto menduga adanya unsur pelanggaran terkait pendakian di Gunung Marapi ini. Ia dan aparat akan memeriksa pihak-pihak terkait, terutama yang menerbitkan izin pada pendaki yang naik ketika aktivitas gunung sedang meningkat.
itu tadi sekilas mengenai update korban Gunung Marapi terbaru yang bisa disampaikan dalam artikel ini. Semoga menjadi artikel yang bermanfaat, dan selamat melanjutkan kegiatan Anda berikutnya semoga menjadi hari yang indah untuk Anda!
Baca Juga: Penantian Asnawati, Ibu Korban Gunung Marapi: Saya berharap Anak Saya Masih Selamat
Kontributor : I Made Rendika Ardian