Suara.com - Wali kelas almarhum Fatir Arya Adinata, Sukaemah ternyata sempat memberikan pernyataan soal penyelesaian kasus perundungan yang mengakibat kaki korban harus diamputasi.
Fatir siswa SDN Jatimulya 09 Kabupaten Bekasi yang jadi korban perundungan rekan sekelas hingga kaki diamputasi, kemarin Kamis (8/12) meninggal dunia.
Menurut kuasa hukum keluarga, Mila Ayu Dewata Sari, Fatir meninggal dunia sekitar pukul 02:55 WIB. Kata Mila, kondisi Fatir awalnya drop hingga sesak nafas saat berada di rumah. Kemudian ia langsung dibawa ke Rumah Sakit Multazam Medika di Bekasi.
"Hasil pemeriksaan di paru-paru Fatir ada cairan hingga akhirnya dirujuk ke Rumah Sakit Dharmais Jakarta untuk dilakukan tindakan," jelasnya.
"Hari Rabu kemarin Fatir kembali alami sesak nafas hingga akhirnya dibawa ke Rumah Sakit Hermina Bekasi. Fatir dinyatakan meninggal dunia pada Kamis dini hari," jelasnya.
Kasus perundungan Fatir menjadi buah bibir beberapa waktu ke belakang. Apalagi kemudian Sukaemah sebagai wali kelas Fatir dan juga wakil kepala sekolah SDN Jatimulya 09 sempat berikan pernyataan kontroversial.
Di awal kasus ini viral, Sukaemah yang ditemui sejumlah awak media termasuk Suara.com sempat mengatakan bahwa apa yang dialami oleh Fatir hanya bercanda semata.
“Nah itu yang dikatainnya semacam apa ya, kan saya di kelas terus, kalau ada perundungan pasti lah anak-anak lapor,” kata Sukaemah pada Selasa (31/10).
Adapun menurutnya, di kalangan kelas 6 SD aksi saling ejek itu merupakan hal yang biasa.
Baca Juga: Kronologi Perundungan Fatir, Siswa SD Bekasi Kakinya Diamputasi hingga Meninggal
“Mungkin kalau bercanda-bercandaan ‘ah lu jelek, ah lu hitam’ mungkin ya namanya sudah kelas 6, sudah biasa kayanya juga. Mungkin menurut Fatir lain lagi kali ya,” ujarnya.
Oleh karenanya, dia bersikukuh bahwa yang dialami Fatir bukan sebuah perundungan melainkan hanya sebuah candaan saja.
“Bercanda ya itu, bukan yang dirundung. Kalau dirundungkan beda lagi ya kekerasan,” tutupnya.
Sukaemah Tanya Fatir Mau Kasus Damai atau Lanjut
Tak hanya itu, ibunda Almarhum Fatir, Diana Novita beberkan fakta lain soal apa yang dikatakan Sukaemah saat kasus ini terjadi.
"Fatir, kamu ngomong ke mama kamu, ini diselesaikan secara kekeluargaan atau mau dilanjut," ucap pengacara Diana, Berto menirukan perkataan Sukaemah kepada Fatir saat menjadi bintang tamu di kanal Youtube Deddy Corbuizer beberapa waktu lalu.
"Wali kelas ngomong ke Fatir. Dia (Sukaemah) ngomong mau lanjut apa nggak, bilang sama mama kamu," tambahnya.
Fatir kata sang ibu tentu saja tidak mengerti maksud perkataan dari Sukaemah tersebut.
Diana menjelaskan bahwa saat pertama datang ke sekolah, Sukaemah yang juga wakil kelapa sekolah tidak mempersilahkan Diana untuk duduk. Ia hanya mengatakan sudah mendapat cerita dari Fatir.
"Dia langsung, 'oh iya mama Fatir, saya sudah tahu ceritanya dari Fatir'," buka Diana.
Dilanjutkan Diana, Fatir pertama kali masuk ke sekolah memakai decker. Diana kemudian coba masuk ke ruang kelas untuk memberitahu kepada rekan-rekannya agar tidak bercanda karena kondisi Fatir saat itu.
Diana kemudian menyebut bahwa gesture Sukaemah seolah-olah memintanya untuk keluar ruang kelas. Di depan ruang kelas, Sukaemah sempat menyebut soal latar belakang keluarga L.
"Lalu badan dia (Sukaemah) menggiring saya untuk keluar ke ruang kelas. Di depan ruang kelas itu, dia bilang, 'iyalah pasti tahu diselengkat itu sakit, kan keluarga si L itu keluarga medis dan pasti ngerti hukum, mama Fatir'," ungkap Diana.