Suara.com - Wali kelas almarhum Fatir Arya Adinata, Sukaemah ternyata sempat memberikan pernyataan soal penyelesaian kasus perundungan yang mengakibat kaki korban harus diamputasi.
Fatir siswa SDN Jatimulya 09 Kabupaten Bekasi yang jadi korban perundungan rekan sekelas hingga kaki diamputasi, kemarin Kamis (8/12) meninggal dunia.
Menurut kuasa hukum keluarga, Mila Ayu Dewata Sari, Fatir meninggal dunia sekitar pukul 02:55 WIB. Kata Mila, kondisi Fatir awalnya drop hingga sesak nafas saat berada di rumah. Kemudian ia langsung dibawa ke Rumah Sakit Multazam Medika di Bekasi.
![Siswa SDN Jatimulya 09, Kabupaten Bekasi bernama Fatir Arya Adinata (12), yang alami perundungan oleh teman sekolahnya dinyatakan meninggal dunia, Kamis (7/12/2023). [Suara.com/Mae Harsa]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2023/12/07/33293-pemakaman-fatir-arya-adinata.jpg)
"Hasil pemeriksaan di paru-paru Fatir ada cairan hingga akhirnya dirujuk ke Rumah Sakit Dharmais Jakarta untuk dilakukan tindakan," jelasnya.
"Hari Rabu kemarin Fatir kembali alami sesak nafas hingga akhirnya dibawa ke Rumah Sakit Hermina Bekasi. Fatir dinyatakan meninggal dunia pada Kamis dini hari," jelasnya.
Kasus perundungan Fatir menjadi buah bibir beberapa waktu ke belakang. Apalagi kemudian Sukaemah sebagai wali kelas Fatir dan juga wakil kepala sekolah SDN Jatimulya 09 sempat berikan pernyataan kontroversial.
Di awal kasus ini viral, Sukaemah yang ditemui sejumlah awak media termasuk Suara.com sempat mengatakan bahwa apa yang dialami oleh Fatir hanya bercanda semata.
“Nah itu yang dikatainnya semacam apa ya, kan saya di kelas terus, kalau ada perundungan pasti lah anak-anak lapor,” kata Sukaemah pada Selasa (31/10).
Adapun menurutnya, di kalangan kelas 6 SD aksi saling ejek itu merupakan hal yang biasa.
“Mungkin kalau bercanda-bercandaan ‘ah lu jelek, ah lu hitam’ mungkin ya namanya sudah kelas 6, sudah biasa kayanya juga. Mungkin menurut Fatir lain lagi kali ya,” ujarnya.