Suara.com - Lingkungan rumah Panca Darmansyah yang berada di kawasan Kebagusan, Jagakarsa, Jakarta Selatan (Jaksel) mendadak sepi, setelah empat anak Panca ditemukan tewas di atas kasur. Keempat anaknya diduga tewas dibekap menggunakan bantal oleh ayahnya sendiri.
Pantauan Suara.com sejak siang hingga sore, tak ada satupun pintu rumah warga yang terbuka. Hanya ada bocah berinisial L (9) duduk di teras rumahnya. Bocah tersebut mengaku duduk di bangku kelas 3 sekolah dasar.
Meski sebaya dengan anak pertama Panca yang berusia 6 tahun, L mengaku jarang bermain bersamanya. Ia hanya sekali melihat anak sulung Panca bermain bersama adiknya, itupun hanya sebatas dari jendela.
"Aku nggak pernah main, tapi aku pernah lihat dia main sama adiknya. Aku lihat dari jendela," katanya, Kamis (7/12/2023).
L juga mengaku kali terakhir melihat anak sulung Panca sedang menggendong adiknya yang paling kecil. Itu pun tak lama, karena saat itu L hendak berangkat sekolah.
"Waktu itu aku lihat dia (anak Panca) lagi gendong adiknya yang kecil. Waktu itu dia kayak baru bangun tidur, adiknya lagi nangis tapi aku lupa hari apa,” jelas L.
Tidak Bisa Tidur
Pasca peristiwa penemuan jenazah empat anak yang tewas di atas kasur. Beredar foto tentang kondisi jenazah. L lantas melihat foto tersebut dari ponsel orang tuanya. L mengatakan, saat itu kondisi keempat anak Panca dalam kondisi bengkak.
"Om udah lihat belum, badannya pada bengkak warna biru," kata L.
Baca Juga: Panca Sudah Mau Diusir Pemilik Kontrakan Sebelum Habisi Nyawa Empat Anaknya di Tempat Tidur
Usai melihat foto tersebut pada malam hari, L mengaku tidak bisa tidur. Bahkan saat ingin buang air kecil di malam hari, L minta diantar oleh orang tuanya.
"Aku sampai nggak bisa tidur. Mau pipis pas malem aja aku minta anterin karena takut habis lihat itu (foto)," katanya.
Sementara itu, seorang tetangga yang rumahnya bersebelahan dengan lokasi kejadian Titin mengatakan, keempat anak tersebut terakhir terlihat pada Minggu (3/12/2023) sore.
"Hari Minggu sore terakhir kelihatan," katanya.
Ia mengemukakan sebenarnya aroma busuk mulai tercium pada Rabu (6/12/2023) pagi, namun belum cukup kuat. Tetapi ia mengatakan, terlihat gerombolan lalat hijau berterbangan di dekat ventilasi udara.
"Pas siang kecium bau banget, jam 13.00 baru bisa dibuka," katanya.
Titin sendiri tak kuasa saat ditanya lebih dalam soal anak-anak tersebut, lantaran keempat anak tersebut bagi Titin begitu lucu.
"Ibu takut udah nangis duluan inget anaknya. Anaknya lagi lucu-lucunya," jelas Titin.
Setelah diwawancara, Titin pamitan pergi hendak membeli sayur.
Sebelumnya diberitakan, empat anak yang masih berusia di bawah umur tewas di atas sebuah kasur dalam rumah kontrakan. Peristiwa tersebut terjadi di Jalan Kebagusan Raya, Gang Roman RT 4/3 nomor 1A, Jagakarsa, Jakarta Selatan.
Saat itu warga curiga terhadap rumah Panca, lantaran mengeluarkan bau tak sedap beraroma busuk. Warga kemudian dengan didampingi RT dan pemilik kontrakan mendobrak pintu kontrakan Panca.
Ketika warga masuk ke dalam rumah, Panca ditemukan telah bersimbah darah di dalam kamar mandi. Sementara keempat anak Panca terlihat tewas berbanjar di atas sebuah kasur dalam kamar.
Di lantai kontrakan tersebut juga ditemukan pesan untuk istri Panca, Devnisa Putri.
"Puas Bunda, Tx For All," tulis pesan tersebut yang diduga ditulis menggunakan darah.