Suara.com - Kasus pembunuhan empat anak di bawah umur yang dijejerkan di kasur di rumah kontrakan wilayah Jagakarsa, Jakarta Selatan, membuat geger warga sekitar.
Sebabnya, kematian tersebut diduga kuat merupakan aksi pembunuhan yang dilakukan oleh ayah mereka, Panca (40).
Diketahui keempat anak yang tewas, dua diantaranya berjenis kelamin perempuan, dua lainnya berjenis kelamin laki-laki. Masing-masing anak di bawah umur tersebut berinisial V (6), S (4), A (3), dan A(1).
Ketua RT 03, Yakub mengatakan, Panca merupakan sosok pengangguran, yang kehilangan pekerjaan selama 6 bulan terakhir.
Baca Juga: Ke Mana Ibu dari 4 Anak yang Ditemukan Tewas di Jaksel? Polisi Sebut Jadi Korban KDRT Suami
Sebabnya, selama satu sengah tahun mereka mengontrak rumah di sana, sudah 6 bulan terakhir Panca tidak membayar uang sewa.
“Kurang lebih setahun setengah disini, sampai sekarang 6 bulan ga di bayar,” kata Yakub, Rabu (6/12/2023).
Bahkan, akibat menunggak uang sewa, kata Yakub, Panca sudah diminta untuk angkat kaki.
“Udah mau diusir sama yang punya kontrakan, 6 bulan gak dibayar,” ucap Yakub.
Sebelumnya, lanjut Yakub, Panca berprofesi sebagai sopir taksi. Namun entah mengapa ia harus kehilangan pekerjaan.
Baca Juga: Misteri Tulisan Merah 'Puas Bunda' di TKP Pembunuhan 4 Anak di Jaksel
“Awalnya kerja suaminya, kesini-kesini nganggur. Sebelumnya kerja sopir taksi,” jelas Yakub.
Cekcok dengan Istri
Sebelum peristiwa nahas ini, Panca dikabarkan sempat terlibat cekcok dengan istrinya.
Berdasarkan pengakuannya, istri Panca, D, memiliki pria idaman lain. Perselingkuhan tersebut membuat Panca geram yang berujung KDRT.
Bahkan dalam sebulan terakhir, Panca dan D telah dua kali bertengkar. Terakhir pada Sabtu (2/12/2023) lalu.
Akibat pertengkaran tersebut, D juga sampai dirawat di rumah sakit akibat kekerasan yang dilakukan Panca.
Pesan untuk Bunda
Saat ditemukan warga, Panca berada di dalam kamar mandi dalam keadaan berlumur darah.
Panca berlumur darah akibat luka dipergelangan tangannya. Bahkan saat itu, sebilah pisau masih tertancap di tubuhnya.
Sebelum melakukan aksi percobaan bunuh diri tersebut, Panca diduga sempat menuliskan pesan kepada istrinya D.
“Puas Bunda, Tx For All,” tulis pesan tersebut, yang diduga ditulis dengan darah.
Namun hingga saat ini pihak kepolisian masih menganalisa tulisan tersebut.
Kapolres Metro Jakarta Selatan, Kombes Pol Ade Ary Syam Indardi tidak mau tergesa-gesa menyimpulkan soal pesan tersebut.
“Kami temukan ada tulisan berwarna merah di lantai, masih didalami ditulis siapa, warna merah apa. Harus pasti, tidak boleh berandai-andai,” jelasnya.
Ade Ary juga menyebut, pihaknya bakal melakukan uji laboratoris terkait tulisan tersebut.
“Akan kami lakukan uji laboratoris,” tutupnya.