Suara.com - Rumah Sakit Jiwa Dr Soeharto Heerdjan Grogol belum memiliki persiapan khusus dalam mengantisipasi lonjakan pasien pasca Pemilu 2024.
Biasanya, lonjakan tersebut terjadi akibat para calon legislatif (Caleg) mengalami kecemasan hingga depresi akibat menelan kekalahan dalam pertarungan.
Psikiater sekaligus Direktur SDM, Pendidikan dan Penelitian RSJ Dr Soeharto Heerdjan Grogol, Dokter Galianti Prihandayani, mengatakan tidak adanya persiapan tersebut karena selama ini fasilitas pelayanan di RSJ Grogol telah memadai untuk merawat pasien yang membutuhkan.
"Selama ini fasilitas pelayanan kami sudah memadai untuk merawat semua orang atau pasien yang membutuhkan layanan kesehatan jiwa," kata Galianti saat dikonfirmasi, Rabu (6/12/2023).
Sehingga kata dia, jika nantinya banyak Caleg yang membutuhkan perwatan, bisa langsung mendapat fasilitas untuk penanganan.
Galianti menyebut ada berbagai kelas yang disediakan oleh pihaknya untuk pasien yang ingin melakukan rawat jalan. Di antaranya, kelas eksekutif pagi dan sore, serta eksekutif di hari Sabtu.
Sementara untuk pasien rawat inap dapat disediakan ruang rawat dari kelas VIP dan kelas 1-3.
"Tahun-tahun pemilu sebelumnya juga sama seperti ini, tidak pernah ada persiapan khusus, gedung khusus, atau ruangan khusus diperuntukan untuk caleg," katanya.
Galianti kemudian bercerita pada 2019 lalu ia sempat menangani seorang Caleg yang mengalami ganguan jiwa akibat kalah dalam pesta demokrasi.
Pasien tersebut, lanjut Galianti, selalu merasa cemas, buntut kekhawatiran sebelum pemungutan suara pada 2019.