Sekelompok orang yang mewakili keluarga sandera mengungkapkan serangkaian kutipan tanpa nama yang dikatakan diambil dari pernyataan beberapa mantan sandera dalam pertemuan tersebut.
Penganiayaan
Namun, kutipan tersebut menceritakan tindak kekerasan berupa penganiayaan yang dilakukan Hamas terhadap para tawanan.
Dalam pertemuan itu juga dibayangi emosi keluarga yang khawatir dengan nasib kerabat mereka yang masih ditahan.
"Itu adalah pertemuan yang sangat bergejolak, banyak orang berteriak," kata Jennifer Master, yang rekannya masih disandera Hamas.
Pemerintah Israel sendiri mengatakan, sejumlah anak dan perempuan hingga kini masih menjadi sandera Hamas.
Namun, keluarga yang memiliki kerabat laki-laki dewasa yang disandera menyerukan agar mereka tidak dilupakan.
"Kami semua berusaha memastikan orang yang kami cintai bisa pulang."
"Ada yang menginginkan perempuan yang tertinggal atau anak-anak yang tertinggal, dan ada pula yang mengatakan kami menginginkan laki-laki," kata Guru kepada Channel 12 Israel.
Baca Juga: Brigade Al Qassam Umumkan Tiga Sandera Israel Tewas Akibat Serangan Udara
Untuk diketahui, Pertemuan tersebut dilakukan ketika pertempuran kembali terjadi di Jalur Gaza usai jeda tujuh hari gencatan senjata. Semasa jeda itu, lebih dari 100 sandera dibebaskan. Sementara nasib 138 tawanan yang masih belum dibebaskan.